SuaraJogja.id - Kunjungan wakil ketua partai oposisi Taiwan Kuomintang di China daratan mulai Rabu (10/8) membuat marah pimpinan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa.
Kunjungan Andrew Hsia tersebut telah memicu kontroversi karena dilakukan di tengah tekanan militer dan ekonomi terhadap Taiwan yang dilakukan oleh China.
China melakukan tekanan sebagai balasan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan yang dinilai bertentangan dengan kebijakan Satu China, seperti dikutip dari Antara.
Dewan Urusan China Daratan (MAC) Taiwan pada Selasa (9/8) malam menyatakan bahwa kunjungan Hsia sangat tidak tepat secara politis.
Baca Juga: China Hentikan Latihan Militer di Sekitar Taiwan
Kunjungan itu menimbulkan kebingungan masyarakat internasional yang melihat cara pandang masyarakat Taiwan dalam menyikapi ancaman militer dari China, kata MAC.
Seperti dikutip oleh CNA, Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen, yang juga Ketua Umum DPP, pada Rabu mengatakan bahwa kunjungan pemimpin Kuomintang itu mengecewakan masyarakat Taiwan dan memberikan sinyalemen buruk kepada masyarakat internasional.
Hsia beralasan bahwa kunjungan itu adalah bentuk dukungan kepada para pebisnis asal Taiwan dan tidak akan terdampak oleh latihan militer China.
Menurut dia, di mata MAC tidak akan ada waktu yang tepat untuk berkunjung ke China daratan.
Andrew Hsia menambahkan bahwa kunjungannya ke Kota Xiamen, Provinsi Fujian, yang dipisahkan oleh Selat Taiwan, adalah untuk menghadiri forum bisnis dan bertemu masyarakat Taiwan yang belajar dan tinggal di wilayah selatan China daratan itu.
Baca Juga: China Rilis Buku Berjudul Permasalahan Taiwan dan Reunifikasi China Pada Era Baru
"Ini kunjungan apolitis yang bertujuan untuk mengetahui pandangan mereka dan memberikan bantuan," cuit Kuomintang di Twitter.
Ketua Umum Kuomintang Eric Chu membela koleganya dengan mengatakan bahwa partainya, komunitas internasional, dan Tsai sangat menginginkan perdamaian lintas-Selat sehingga dia menganggap kunjungan itu penting untuk membangun komunikasi dan pertukaran pandangan lintas-Selat.
Sementara itu, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Pemerintahan China, Ma Xiaoguang, mengatakan di Beijing bahwa kunjungan pemimpin Kuomintang tersebut sangat wajar.
"Kunjungan delegasi Kuomintang ke China daratan merupakan hal yang wajar dan tidak masuk akal kalau dibesar-besarkan dengan niat jahat," ujarnya kepada pers.
Kedatangan Andrew Hsia ke Xiamen bersamaan dengan berakhirnya latihan militer China di sekitar Pulau Taiwan.
Di kota pesisir sebelah barat Selat Taiwan itu, Hsia menjalani masa karantina COVID-19 selama tujuh hari ditambah masa pemantauan kesehatan mandiri selama tiga hari.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh