SuaraJogja.id - Minoritas Muslim Tatar membutuhkan sarana dan prasarana ibadah, sehingga Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap Indonesia dapat memberikan bantuan bagi bangsa Ukraina, khususnya Muslim Tatar.
“Pasca kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Ukraina diharapkan dapat dilanjutkan dengan bantuan nyata yang terfokus bagi minoritas Muslim Tatar,” kata Hamianin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia juga berharap komunitas Muslim Indonesia dapat memberikan dukungan bagi komunitas Muslim Tatar di Semenanjung Krimea yang sangat menderita akibat invasi Rusia.
Hamianin mengatakan, kondisi komunitas Muslim Tatar di wilayah itu sangat berat.
Sejak 2014, kata dia, wilayah tersebut dijajah Rusia dan hingga kini keseharian mereka terus menerus mengalami represi.
Menurut Hamianin, Muslim Tatar mendapat tekanan dari Moskow.
Ironisnya, mereka juga tidak dilindungi Muslim Rusia karena mereka dianggap berbeda sehingga mereka kesulitan menjalankan ibadah, kata dia.
Dia menambahkan bahwa kondisi kehidupan Muslim Tatar semakin memprihatinkan akibat intensitas perang yang meningkat sejak Februari 2022 hingga kini. Tidak saja masjid yang rusak, umat Muslim Tatar pun kesulitan beribadah akibat tekanan.
Untuk itu, kata Hamianin, tahun ini Ukraina, yang akan memperingati Hari Kemerdekaan pada 24 Agustus, menggelar Ukraine Platform Summit, sebuah ajang penggalangan bantuan secara daring yang ditujukan bagi pembangunan kembali Ukraina.
Baca Juga: Dubes Ukraina Berharap Indonesia Bantu Minoritas Muslim Tatar
“Kami berharap Yang Mulia Bapak Jokowi dapat terlibat dalam Ukraine Platform Summit, khususnya bagi umat Muslim Tatar di wilayah Krimea yang terdampak oleh serangan Rusia,” kata dia.
Jokowi, yang masuk dalam daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia 2022 versi The Muslim 500, berkunjung ke Ukraina di tengah kekhawatiran terdampak konflik akibat serangan sepihak Rusia.
Aksi Jokowi berkunjung ke wilayah konflik menyamai keberanian presiden kedua RI Soeharto saat mengunjungi Sarajevo pada 1995, ketika kondisi Bosnia dan Herzegovina masih bergejolak akibat perang saudara yang melibatkan Bosnia, Kroasia, dan Serbia.
Namun, nama Indonesia dan Soeharto terpatri kuat bagi bangsa Bosnia dan Herzegovina karena menyumbang pembangunan Masjid Istiklal Damija di Sarajevo. Hingga kini, masjid tersebut kerap disebut sebagai Masjid Indonesia atau Masjid Soeharto. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Dubes Ukraina Berharap Indonesia Bantu Minoritas Muslim Tatar
-
Lima Menit Sebelum Isi Kuliah di UII, Twitter Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Cuitkan Soal Penembakan Pesawat MH17
-
Kunjungi UII, Dubes Ukraina Berharap Invasi Rusia Bisa Dihentikan Dalam Dua Bulan Ini
-
LIPSUS: Wawancara Dubes Ukraina (Part 2): Indonesia Tolong Aktif Bantu Kami!
-
Dicap Kriminal Perang dan Diktator, Dubes Ukraina: Kehadiran Putin di G20 Bisa Hina Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat