Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 11 Agustus 2022 | 16:49 WIB
Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di kantornya di Kedutaan Besar Ukraina, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJogja.id - Minoritas Muslim Tatar membutuhkan sarana dan prasarana ibadah, sehingga Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap Indonesia dapat memberikan bantuan bagi bangsa Ukraina, khususnya Muslim Tatar.

“Pasca kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Ukraina diharapkan dapat dilanjutkan dengan bantuan nyata yang terfokus bagi minoritas Muslim Tatar,” kata Hamianin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia juga berharap komunitas Muslim Indonesia dapat memberikan dukungan bagi komunitas Muslim Tatar di Semenanjung Krimea yang sangat menderita akibat invasi Rusia.

Hamianin mengatakan, kondisi komunitas Muslim Tatar di wilayah itu sangat berat.

Baca Juga: Dubes Ukraina Berharap Indonesia Bantu Minoritas Muslim Tatar

Sejak 2014, kata dia, wilayah tersebut dijajah Rusia dan hingga kini keseharian mereka terus menerus mengalami represi.

Menurut Hamianin, Muslim Tatar mendapat tekanan dari Moskow.

Ironisnya, mereka juga tidak dilindungi Muslim Rusia karena mereka dianggap berbeda sehingga mereka kesulitan menjalankan ibadah, kata dia.

Dia menambahkan bahwa kondisi kehidupan Muslim Tatar semakin memprihatinkan akibat intensitas perang yang meningkat sejak Februari 2022 hingga kini. Tidak saja masjid yang rusak, umat Muslim Tatar pun kesulitan beribadah akibat tekanan.

Untuk itu, kata Hamianin, tahun ini Ukraina, yang akan memperingati Hari Kemerdekaan pada 24 Agustus, menggelar Ukraine Platform Summit, sebuah ajang penggalangan bantuan secara daring yang ditujukan bagi pembangunan kembali Ukraina.

Baca Juga: Lima Menit Sebelum Isi Kuliah di UII, Twitter Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Cuitkan Soal Penembakan Pesawat MH17

“Kami berharap Yang Mulia Bapak Jokowi dapat terlibat dalam Ukraine Platform Summit, khususnya bagi umat Muslim Tatar di wilayah Krimea yang terdampak oleh serangan Rusia,” kata dia.

Jokowi, yang masuk dalam daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia 2022 versi The Muslim 500, berkunjung ke Ukraina di tengah kekhawatiran terdampak konflik akibat serangan sepihak Rusia.

Aksi Jokowi berkunjung ke wilayah konflik menyamai keberanian presiden kedua RI Soeharto saat mengunjungi Sarajevo pada 1995, ketika kondisi Bosnia dan Herzegovina masih bergejolak akibat perang saudara yang melibatkan Bosnia, Kroasia, dan Serbia.

Namun, nama Indonesia dan Soeharto terpatri kuat bagi bangsa Bosnia dan Herzegovina karena menyumbang pembangunan Masjid Istiklal Damija di Sarajevo. Hingga kini, masjid tersebut kerap disebut sebagai Masjid Indonesia atau Masjid Soeharto. [ANTARA]

Load More