SuaraJogja.id - Markus Horison dan salah satu staf pelatih Timnas Indonesia U-16 melontarkan kata-kata yang dinilai kurang layak saat momen pengalungan medali juara kepada para penggawa skuat Garuda Asia.
Dalam video yang beredar tampak Markus Horison menghampiri kameramen TV yang menyiarkan langsung pertandingan dan prosesi pemberian medali juara. Eks kiper Timnas Indonesia dan salah seorang staf pelatih berteriak local pride! Local pride.
"Local pride campione," teriak lantang pelatih kiper Timnas Indonesia U-16, Markus Horison.
Perkataan yang dilontarkan oleh Markus Horisan mendapatkan perhatian dari para netizen dan pendukung Timnas Indonesia U-16. Banyak yang menyayangkan akan ucapan tersebut.
"Sangat Disayangkan. Sangat disayangkan ucapan yang terlontar dari asisten pelatih markus horison dan staf pelatih: 'local pride, local pride, local pride tapi ori'," ungkap salah seorang netizen.
Tidak hanya kecewa, ada juga netizen yang mengatakan jika ucapan dari pelatih kiper Timnas Indonesia U-16 membuat pesar kemenangan sedikit ternodai.
"Ucapan tersebut membuat pesta kemenangan sedikit ternoda. Sekelas asisten timnas keluar ucapan itu dimana kurang bijak. Pelatih = Guru. Dimana pelatih U-16 ini adalah role model dan contoh bagi para pemain. Etika dan perilaku juga harus di jaga sejak dini agar bisa membuat mereka respek sedari kecil," ujar netizen yang lain.
Menurut mereka, ucapan Markus Horisan tidaklah tepat, mengingat dalam skuat Garuda Asia terdapat nama Ji Da Bin yang merupakan pemain keturunan. Selain itu, pelatih Timnas senior merupakan pelatih asing. Dengan begitu ucapan Eks kiper PSMS Medan tersebut dinilai sangat sentimen dan tidak perlu terlontar.
"Ucapan tersebut menunjukan sentimentil khusus yang di mana dalam tim tersebut juga ada Ji Da Bin yang merupakan pemain keturunan. Atau bahkan pelatih senior kita adalah Orang Asing. Sangat tidak tepat sekali dan sangat disayangkan. Ketika seseorang sudah berjuang demi Bendera Merah Putih dan Garuda, semestinya sudah tidak ada membeda bedakan," kata netizen lainnya.
"Baik asing sebagai pelatih ataupun khusus nya bagi pemain dari Keturunan (keturunan disini belum tentu naturalisasi, karena mereka memilih paspor WNI seperti Irfan Bachdim, Elkan, Jack Brown, Ronaldo Kwateh, Gavin Kwan) dan Naturalisasi (baik naturalisasi tdk ada darah indonesia ataupun keturunan)," imbuhnya.
"Mereka yang telah berjuang demi Indonesia adalah satu kesatuan tanpa harus mengkotak kotak kan asal usul dan dari mana. Sayang sekali ini terjadi dan masih di beda bedakan. Semoga tidak terulang kejadian ini. Kita adalah satu untuk membela dan membanggakan Indonesia. Garuda di dadaku dan Kita Garuda," ucap netizen yang sama.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Ucapan Luis Milla untuk Timnas Indonesia Usai Rebut Piala AFF U-16: Selamat untuk Teman dan Partner Saya Bima Sakti
-
Pemerintah dan PSSI Proyeksikan Timnas Indonesia U-16 untuk SEA Games 2025-2027
-
Piala AFF U-16 2022 Selesai, Pelatih Thailand Buka Peluang Latih Klub Indonesia
-
Ucapan Selamat Luis Milla untuk Timnas Indonesia dan Bima Sakti Usai Juara Piala AFF U-16 2022
-
Bima Sakti Soal Keberhasilan Timnas Indonesia Raih Piala AFF U-16: Kehadiran Orang Tua Sangat Memotivasi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini