Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 16 Agustus 2022 | 18:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat diwawancarai awak media di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/7/2022). [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraJogja.id - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan salah satu kandidat calon presiden (capres) yang dikaji PKS dalam perhelatan Pemilu 2024.

"Untuk nama capres ini masih kita kaji masih terus kita dalami, kita lihat terus kriteria-kriteria. Insya Allah Pak Anies salah satu yang dikaji, juga anak bangsa lain yang hebat-hebat masih masuk juga dalam daftar untuk dikaji dan didalami," kata Jazuli, dikutip dari Antara, Selasa (16/8/2022).

Kandidat capres yang sedang dikaji tidak akan dibuka ke publik karena bukan untuk dipamerkan. Nantinya, PKS akan mengumumkan nama capres yang mereka usung setelah diputuskan.

"Kuat tidak kuat itu nanti begitu diumumkan. Kita akan mengkaji, ini bukan pameran, untuk dipamer-pamerkan," ujarnya.

Baca Juga: Belum Umumkan Sikap Koalisi Pilpres, PKS: Kita Gak Mau Kayak Gaya Orang Pacaran Ditenteng Kemana-mana Ujungnya Kandas

Menurut dia, partai-nya akan menentukan dulu partai koalisi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan PKS.

Jazuli pun mengibaratkan mencari koalisi yang tepat sama dengan mencari perahu yang kokoh.

"Kita perlu mencari perahu yang kokoh jangan sampai perahu bocor di tengah jalan tidak sampai ke tepian dan tujuan," ucapnya.

Setelah mencari perahu, lanjutnya kemudian mencari nakhoda yang pas.

"Jangan sampai kita sudah dapat perahu yang bagus, kita nggak dapat nakhoda yang pas, bingung pula enggak ngerti kompas. Ini penting. Perahu harus kokoh, nakhoda harus paham jalan dan kompas arah pembangunan sesuai dasar negara dan konstitusi kita," tutur Jazuli.

Baca Juga: Soal Pidato Jokowi Wanti-wanti Jangan Main Politik Identitas, Ketum Nasdem Surya Paloh: Itu Pesan Moral

PKS, kata dia, serius untuk membangun dan membuka komunikasi dengan partai mana pun untuk membangun koalisi yang sejalan

"Belum mengumumkan [koalisi] secara terbuka bukan berarti tidak ada komunikasi politik. Itu persoalan gaya dan cara saja. Ada yang gayanya kayak orang pacaran, kemana-mana ditenteng-tenteng di ujungnya kandas. Koalisi politik ini bukan persoalan pameran bukan pameran UMKM, tapi keseriusan," ujarnya.

Load More