SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman terus meningkatkan kewaspadaan atas Covid-19, khususnya di tengah pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana mengatakan, untuk itu, pihaknya masih tetap melakukan skrining bagi siswa dan guru, secara terjadwal.
Skrining dan swab sampling acak, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Namun demikian, Ery menyebut ada perubahan mengenai kebijakan pembelajaran daring bila ditemukan siswa positif Covid-19, lewat tengah skrining di sekolah.
Baca Juga: Evaluasi PPDB SD, Disdik Sleman: Regrouping Bukan Persoalan Mudah
"Sesuai peraturan terbaru dari menteri, jika di sekolah ditemukan konfirmasi positif hingga 5 persen, maka hanya satu kelas yang ada siswa positif Covid-19 tadi diberlakukan belajar dari rumah. Sekolah tidak ditutup," kata dia, Kamis (18/8/2022).
Sementara itu, bila hanya ada satu siswa yang ditemukan positif Covid-19, maka hanya siswa yang terkonfirmasi yang menjalani isolasi di rumah.
"Tidak sampai dilakukan penutupan sekolah," kata Ery.
Di kesempatan itu, mengimbau kepada tiap sekolah agar selalu menegakkan protokol kesehatan.
"Prokes itu terpenting," tegasnya.
Baca Juga: Ada 43 Kasus Covid-19 Selama PTM di DIY, Disdik Sleman Belum Akan Buru-buru Skrining Acak
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, dr Khamidah Yuliati menyebut, skrining tahap satu dimulai sejak 8 hingga 18 Agustus 2022.
Sasarannya siswa dan guru jenjang sekolah dasar (SD) hingga setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
"[Sampel PCR diambil] berdasarkan prosentase, sekolah yang tersampling ditentukan oleh Disdik atau Kemenag selaku OPD yang membawahinya," ungkapnya.
Mulai 8-18 Agustus 2022 terdapat 45 sekolah yang diskrining. Tiap sekolah, jumlah sampel yang diambil berbeda, namun sebagian besar sekolah masing-masing jumlah sampelnya sekitar 25 siswa dan lima guru.
"Ada juga satu sekolah diambil sampelnya hingga 129 siswa dan 14 guru," tuturnya.
Hasil pemeriksaan sudah dilaporkan dalam laporan harian Covid-19 Kabupaten Sleman.
Kasus Meningkat dan Capaian Booster Baru 40%, Pemkab Sleman Gencarkan Percepatan
Di tingkat kebijakan pemerintah daerah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, sebagai upaya menekan kasus Covid-19, dirinya telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 51 Tahun 2022 sebagai tindak lanjut surat edaran percepatan imunisasi Covid-19 dosis lanjutan dari Menteri Dalam Negeri.
Agenda itu dimulai 22 Agustus 2022 hingga 6 September 2022. Untuk mendukung itu, petunjuk teknis pelaksanaan sudah dibuat.
"Pelaksanaannya di kalurahan masing-masing, sudah ditentukan sesuai jadwal," ungkapnya.
Kustini turut meminta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon untuk mengoordinasikan, memonitoring dan mengevaluasi layanan pemberian imunisasi booster bagi masyarakat, yang dilaksanakan oleh pemerintah kalurahan.
"Kolaborasi bersama di antara seluruh pihak, dapat memenuhi target vaksinasi serta menekan kasus Covid-19 di Sleman," ujar Kustini.
Kepala Dinas Kesehatan Cahya Purnama mengungkap, hingga saat ini capaian vaksinasi booster di Kabupaten Sleman berjumlah 40%. Kurang 10% dari target yang diberikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni sebanyak 50%.
"Sosialisasi vaksinasi booster perlu digencarkan, untuk menekan penyebaran virus Covid-19 yang sempat mengalami kenaikan di Kabupaten Sleman akhir-akhir ini," terangnya.
Cahya mengaku Dinas Kesehatan membutuhkan dukungan seluruh elemen, agar dapat mendorong masyarakat mengikuti imunisasi booster.
Pasalnya, meski efek dari varian Covid-19 kali ini tidak seberat sebelumnya, namun penyebarannya begitu cepat.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif