Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 18 Agustus 2022 | 13:27 WIB
Ilustrasi Covid-19. [Antara]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman terus meningkatkan kewaspadaan atas Covid-19, khususnya di tengah pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana mengatakan, untuk itu, pihaknya masih tetap melakukan skrining bagi siswa dan guru, secara terjadwal. 

Skrining dan swab sampling acak, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.

Namun demikian, Ery menyebut ada perubahan mengenai kebijakan pembelajaran daring bila ditemukan siswa positif Covid-19, lewat tengah skrining di sekolah.

Baca Juga: Evaluasi PPDB SD, Disdik Sleman: Regrouping Bukan Persoalan Mudah

"Sesuai peraturan terbaru dari menteri, jika di sekolah ditemukan konfirmasi positif hingga 5 persen, maka hanya satu kelas yang ada siswa positif Covid-19 tadi diberlakukan belajar dari rumah. Sekolah tidak ditutup," kata dia, Kamis (18/8/2022).

Sementara itu, bila hanya ada satu siswa yang ditemukan positif Covid-19, maka hanya siswa yang terkonfirmasi yang menjalani isolasi di rumah.

"Tidak sampai dilakukan penutupan sekolah," kata Ery.

Di kesempatan itu, mengimbau kepada tiap sekolah agar selalu menegakkan protokol kesehatan.

"Prokes itu terpenting," tegasnya.

Baca Juga: Ada 43 Kasus Covid-19 Selama PTM di DIY, Disdik Sleman Belum Akan Buru-buru Skrining Acak

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, dr Khamidah Yuliati menyebut, skrining tahap satu dimulai sejak 8 hingga 18 Agustus 2022.

Load More