SuaraJogja.id - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengapresiasi penanganan kasus korupsi di Indonesia. Terlebih dengan tiga kasus korupsi besar yang telah berhasil ditangani yakni PT Jiwasraya, PT Asabri dan PT Garuda Indonesia.
Hal itu dibanggakan oleh Jokowi melalui pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2022) kemarin. Namun perlu diketahui bahwa tiga kasus megakorupsi itu hanya ditangani oleh Kejaksaan Agung.
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) memang pentas mendapatkan apresiasi. Namun selebihnya sejumlah catatan juga turut diberikan kepada kejaksaan yang dibanggakan oleh presiden tersebut.
"Namun kejaksaan yang dibanggakan oleh presiden menangani kasus-kasus besar itu juga sama sekali belum ada perubahan signifikan menjadi institusi yang bersih dari korupsi," kata Zaenur saat dikonfirmasi awak media, Kamis (18/8/2022).
Dalam artian, kata Zaenur, kejaksaan memang memiliki prestasi dalam pengungkapan kasus korupsi. Namun pemerintah itu sendiri tidak membuat satu reformasi yang mendasar di tubuh kejaksaan.
"Padahal kita tahu kejaksaan sebagai institusi penegak hukum juga belum terbebas dari persoalan-persoalan korupsi selama ini," ucapnya.
"Bahkan terakhir belum terlalu lama kita melihat adanya kasus Djoko Tjandra yang melibatkan jaksa pinangki misalnya. Itu menunjukkan bahwa kejaksaan juga belum terbebas dari penyakit korupsi," imbuhnya.
Menurutnya belum ada program dari pemerintah oleh presiden yang berkaitan dengan memperbaiki bagaimana kesejahteraan di internal kejaksaan. Serta bagaimana peningkatan pengawasan pencegahan dari penyalahgunaan kewenangan hingga perubahan kultur secara mendasar.
Sehingga kemudian kejaksaan diharapkan menjadi sebuah institusi yang dapat diandalkan. Di samping juga bersih dari kasus-kasus korupsi.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ngaku Emosi Rencanakan Pembunuhan Brigadir J, Pukat UGM Soroti Harun Masiku Masih Buron
Sebelumnya Jokowi mengapresiasi kinerja tiga lembaga yakni Polri, Kejaksaan serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam meringkus para tikus berdasi.
Adapun Jokowi juga menyebut beberapa pengungkapan kasus megakorupsi di Indonesia yang membuat dirinya bangga, yakni PT. Jiwasraya, PT. Asabri, dan PT. Garuda.
"Korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar dan pembenahan total telah dimulai," terang Jokowi sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/8/2022).
Berita Terkait
-
Lima Orang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dispora Tanjungpinang, Polisi Serahkan Barang Bukti ke Kejaksaan
-
Datang dari China, Tersangka Surya Darmadi Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung
-
Surya Darmadi Tersangka Korupsi Rp 78 Triliun Tiba di Kejaksaan Agung, Juniver Girsang: Dia Kooperatif!
-
Pakai Kemeja Putih, Tersangka Korupsi Rp78 Triliun Surya Darmadi Tiba di Gedung Kejaksaan Agung RI
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi