SuaraJogja.id - Lagi-lagi dunia sepak bola tanah air dirundung duka. Suporter PSS Sleman bernama Aditiya Eka Putranda tewas usai menyaksikan laga tim kesayangannya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022).
Kematian Aditiya Eka Putra kembali menjadi pukulan keras bagi dunia sepak bola khususnya di Sleman setelah tepat sebulan sebelumnya seorang suporter PSS Sleman juga meregang nyawa usai mengalami penganiayaan di kawasan Depok, Sleman.
Pemuda bernama Tri Fajar Firmansyah yang diketahui seorang suporter PSS Sleman pada Senin (25/7/2022) lalu tewas usai mengalami penganiayaan di sebuah swalayan di Jalan Adi Sutjipto, Depok.
Korban Tri dikeroyok saat sedang nongkrong. Pengeroyokan terhadap Tri bersamaan dengan kejadian rusuh antarsuporter kala itu.
Meski bersamaan, Polres Sleman membantah bahwa Tri Fajar Firmansyah tewas akibat ricuh antarsuporter.
"Tidak terkait adanya ricuh antarsuporter, Hanya saja waktunya bersamaan. Jadi saat itu ada rombongan yang dianggap orang yang sudah mengganggu kenyamanan dia nongkrong," terangn KBO Satuan Reskrim Polres Sleman Ipda M. Safiudin kala itu.
Atas kasus kematian Tri Fajar Firmansyah sendiri polisi sudah mengamankan dua pelaku, sementara masih ada lima pelaku lainnya yang masih buron.
Terkait kematian suporter PSS Sleman Aditiya Eka Putranda, salah satu pemilik akun @Gatot Yudhanto sempat mecuitkan kronologinya.
"Pukul 00.15 WIB saksi bersama rombongan dari arah barat dan terhenti di palang pintu kereta api Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman yang tertutup dan saksi melihat ada segerombolan orang yang nongkrong di tempat cucian mobi," tulisnya.
"Lalu tiba-tiba rombongan tersebut berteriak yang langsung berlari menuju rombongan saksi dan korban, dan melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam dan tongkat besi kepada 3 korban yang berada di belakang saksi," tambahnya.
"Selanjutnya saksi 1 dan 2 bersama ketiga korban berusaha melarikan diri ke arah timur namun korban 1 masih dikeroyok di lokasi rel kereta dan saksi 1 dan 2 berhasil menarik korban 2 dan 3, kemudian palang pintu tertutup kembali dan para pelaku berjalan ke arah barat palang pintu kereta dengan meninggalkan korban 1 tergeletak di tengah rel yang langsung ditaruh oleh saksi," tukasnya.
Namun belakangan, kicauannya itu telah hilang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan RAM 12 GB Memori 512 GB, Performa dan Kamera Handal
-
Tiba di Mapolresta Solo dengan Senyum Lebar, Jokowi Ucapkan Ini ke Wartawan
-
Datangi Mapolresta Solo, Jokowi Jalani Pemeriksaan Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Jokowi Hari Ini Diperiksa di Mapolresta Solo, Tunjukkan Ijazah Asli?
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
Terkini
-
Geger, Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Glagah, Ada Luka di Dahi
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?