SuaraJogja.id - Masyarakat Desa Jagalan, Kabupaten Bantul, menggelar kegiatan bertajuk Pasar Lawas Mataram pada 26-28 Agustus 2022 sebagai upaya mewujudkan pelestarian budaya adiluhung.
"Apresiasi kepada masyarakat Jagalan, Kecamatan Banguntapan, karena kekompakan dan semangat gotong royongnya, acara Pasar Lawas Mataram ini bisa sebagai wujud pelestarian budaya adiluhung," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Minggu (28/8/2022).
Apalagi, Kabupaten Bantul sebagai poros peradaban Mataram Islam memiliki banyak peninggalan, salah satunya kuliner, karena itu untuk mengenang kejayaan Mataram Islam digelar Pasar Lawas Mataram di halaman Masjid Mataram Kotagedhe, Jagalan, Bantul.
"Inilah kebudayaan yang diwariskan leluhur kita. Saya menyaksikan warga Jagalan yang luar biasa ini telah menunjukkan identitasnya sebagai warga Ngayogyakarta Hadiningrat yang memiliki budaya adiluhung," katanya.
Baca Juga: Desa Wisata Pulau Pahawang Lampung Diharapkan Fokus Kembangkan Alam dan Budaya
Sementara itu, Lurah Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan Gono Santoso mengatakan meski sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, tahun ini Pasar Lawas Mataram dapat digelar untuk kelima kalinya.
Dia menyebutkan sebanyak 40 gubuk lapak berpartisipasi dalam kegiatan tahun ini, mengalami peningkatan dibanding sebelumnya yang hanya 30 gubuk. Antusiasme masyarakat juga dibuktikan dengan transaksi pada kegiatan sebelumnya yang mencapai ratusan juta rupiah.
"Acara ini digelar esensi yang paling utama adalah untuk pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan itu harus dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Menurut dia, terdapat aneka jajanan lawas dalam Pasar Lawas Mataram, seperti ronde, aneka jenang, gudeg, bakmi lethek, adrem, klepon, cenil, dan lain sebagainya. Acara dibuka dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
Selain pengunjung diajak menikmati sajian kuliner lawas atau tradisional, mereka bisa menikmati aneka pentas seni di panggung utama, seperti orkes, karawitan, dan tari tradisional. [ANTARA]
Baca Juga: Pola Budaya High Context, Penyebab Orang Tua di Asia Gengsi Meminta Maaf
Berita Terkait
-
Menakar Pilkada dalam Pembentukan Narasi Budaya Lokal, Seberapa Penting?
-
Membludak! Floating Market Pertama di Surabaya Diserbu Pengunjung
-
Mobil Bekas Terlaris di Indonesia: Innova, Brio, Avanza, Xpander, HR-V!
-
Mengenal Pafi Sukamara: Warisan Budaya yang Menginspirasi Generasi Muda
-
Mengenal 3 Bahan Tekstil Kain Batik
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas