SuaraJogja.id - Eduardo Almeida kerap didesak mundur oleh Aremania usai dalam tujuh pekan awal BRI Liga 1 musim 2022-2023, permainan Arema FC tak kunjung menunjukkan perkembangan yang positif.
Namun di sisi lain, pelatih asal Portugal itu menyatakan jika tak ingin angkat kaki dari Bumi Arema meski banyak suporter yang telah meminta dirinya mundur dari kursi pelatih Arema FC.
"Saya tahu banyak tekanan (dari suporter) untuk mundur. Tapi, selama pemain percaya saya, dan sampai saat ini masih demikian, maka saya tegaskan tidak akan mundur dan bekerja secara profesional disini," ungkap Eduardo Almeida.
Berikut 4 alasan mengapa Eduardo Almeida harus angkat kaki dari Arema FC setelah dalam tujuh pekan awal hanya meraih 10 poin dengan 3 kemenangan, 1 hasil seri, dan sisanya kalah.
Tidak Konsisten
Awal musim BRI Liga 1 permainan Arema FC dinilai tidak konsisten. Usai taklukan RANS Nusantara dengan skor 4-2, Arema FC malah telan kekalahan dari Persija di kandang dengan skor 0-1.
Sulit Mengembangkan Permainan
Arema FC hingga pekan ke-7 BRI Liga 1 musim 2022-2023 diklaim tidak bisa mengembangkan permainan. Eduardo Almeida seolah-olah kesulitan dalam meramu taktik Singo Edan. Keputusan yang kerap diambil sang pelatih dianggap blunder karena telah mencadangkan beberapa pemain berpengalaman saat Arema FC berlaga.
Tidak Bisa Bersaing di Papan Atas
Baca Juga: Dewa United Raih Kemenangan Pertama di Liga 1, Nil Maizar: Saya Bersyukur
Performa Arema FC yang dinilai tidak konsisten dan permainan yang tak kunjung mengalami perkembangan hingga pekan ke-7 BRI Liga 1 musim 2022-2023, diklaim tidak akan bisa untuk bersaing di papan atas musim ini.
Suporter Tidak Percaya
Para pendukung Arema FC terus menggaungkan #almeidaout sebagai bentuk ketidakpercayaan suporter terhadap juru taktik Singo Edan. Bahkan beberapa ada yang mengusulkan akan mengosongkan tribun lapangan saat Arema bertanding jika manajemen tetap mempertahankan Eduardo ALmeida. Tentu jika hal itu terjadi akan menjadi kerugian besar bagi klub, mengingat hasil penjualan tiket sangat membantu terhadap finansial klub.
"Filosofi almeida beda.. kita tak cukup hanya menang dan 3 poin.. tp cara kita mendapatkan kemenagan juga penting sebagai tim besar skuad mewah dg target juara .. harusnya tiap pertandingan mendominasi menguasai bola.. banyak peluang.. umpan 1 2 dapat.. bemain passing d 1/3 daerah lawan.. menghibur keras dan ngeyel.." ungkap salah seorang Aremania.
"Setidaknya deng outnya almaida dapat kembalikan filosofi gaya malangan," ucap Aremania lainnya.
"Udah pelatih kaya gitu pecat aja, permainan sangat tidak berkembang telalu monotoon," desak Aremania yang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Bukan Cuma Sound Horeg, Ini 5 Kesamaan Indonesia dan India yang Bikin Kamu Terkejut
-
Prediksi IHSG Hari Ini Usai Pelemahan Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman