SuaraJogja.id - Demi mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, Pemkab Bantul sedang terus mengupayakan agar para petani di wilayah tersebut melek terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pertanian.
"Pemerintah sangat mendukung dan menyambut baik keterbukaan petani terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ilmu pertanian itu senantiasa dinamis," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, selalu ada saja temuan-temuan ilmiah dari hasil penelitian oleh para ahli bidang pertanian, sehingga petani pola pikirnya juga harus dinamis, dalam arti terbuka di dalam menerima informasi yang memang bisa dipertanggungjawabkan.
"Dan ini terbukti dengan sistem 'sustainable balanced farming' atau pertanian berimbang berkelanjutan, petani menjadi lebih produktif, dan petani lebih senang karena ada kenaikan pendapatan," katanya.
Sistem 'sustainable balanced farming' oleh petani bawang merah di Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Bantul, binaan Kementerian Pertanian, dapat meningkatkan pendapatan sebesar Rp4 juta setiap 840 meter persegi, atau sekitar Rp40 juta per hektare.
"Dan pola semacam inilah yang terus dikembangkan di Bantul, karena Bantul memang punya misi yaitu pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi yang bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi inklusif," katanya.
Oleh karena itu, Bupati Bantul mengapresiasi kepada para petani, instansi terkait, dan Kementan sehingga sinergi tersebut ke depan akan terus dikembangkan, karena terbukti bahwa sinergi dan kolaborasi bisa meningkatkan nilai tambah produksi pertanian.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo mengatakan, petani di Dusun Sangkeh, Srigading pada musim ini sedang memasuki panen raya bawang merah seluas 175 hektare, dengan sistem "sustainable balanced farming" yang produktivitas panennya bisa mencapai 15 ton per hektare.
"Di daerah lain di Bantul rata-rata produksi panen bawang merah 13 ton sampai 14 ton per hektare, maka di Srigading ini hasilnya bagus, dan harga bagus sekarang ini Rp17 ribu per kilogram," katanya. [ANTARA]
Baca Juga: Kementan Realisasikan Program RJIT untuk Ketahanan Pangan
Berita Terkait
-
Kementan Realisasikan Program RJIT untuk Ketahanan Pangan
-
Bebas Gluten dan Kaya Manfaat, Pemerintah Percepat Pengembangan Industri Sorgum
-
Institut Pertanian Bogor Dapat Tugas Khusus Dari Presiden Jokowi
-
Komisi IV DPR Bongkar Rahasia di Balik Pemberian Plakat Penghargaan IRRI kepada Presiden Jokowi
-
Profil Anggota DPR RI F-PDIP Riezky Aprilia, Debat Panas dengan Mentan soal Salah Makan Obat
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi