SuaraJogja.id - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen memberi menyentil sekaligus mengingatkan kepada para pejabat negara termasuk anggota DPR saat Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM, Sabtu (3/9/2022) kemarin. Ia tak memungkiri dampak kenaikan harga BBM pasti membebani masyarakat.
Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash ini juga mengajak pejabat negara untuk menjaga perasaan masyarakat dengan tidak memamerkan unggahan-unggahan narsis yang memamerkan kemewahan.
Imbauan itu terungkap dalam cuitan Gus Nadir sapaan akrab Nadirsyah dalam akun Twitternya @na_dirs pada Senin (5/9/2022).
"Akibat kenaikan BBM ini dampaknya terasa berat oleh masyarakat. Mohon pejabat negara [pemerintah pusat/daerah, dan DPR/DPRD, dll] serta politisi dan keluarganya menahan diri posting narsis perjalanan ke LN [termasuk umrah], makan mewah, belanja dll. Jaga perasaan sesama yuk," cuitnya.
Baca Juga: Tarif Angkutan Umum di Aceh Naik 20 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM
Unggahannya tersebut mendapat tanggapan dari warganet. Bahkan, ada yang mengaitkan dengan uang pensiun DPR dan tidak mau jujur dalam pelaporan harta kekayaan.
"Uang pensiun DPR dihapus Gus, buat kompensasi kenaikan BBM," ujar @bujangkinanngan.
"Kita itu kurang dalam hal Pengendalian Diri, ketika ditanya dari mana tuh duit buat pomar-pamer semua buru-buru menutup diri. Laporan Harta dan Kekayaan tidak mau jujur, tapi pamer kemewahan terus dilakukan dan inilah yang membuat Kesenjangan Sosial di masyarakat," sindir @Oppahan4.
Bahkan, salah seorang warganet @mochmarkam mengajak masyarakat untuk kritis terhadap kenaikan BBM karena ada perusahaan Eropa yang bisa menjual murah BBMnya.
"Yang jelas sekelas Vivo perusahaan berbasis di Eropa belum Petronas yang bisa menjual di bawah harga pertamina tetap harus menjadi bahan kritis buat pemerintah trkait progress kualitas terhadap BUMN ini, semua agar rakyat semakin cerdas dalam kerangka berpikir, bukan nglarang posting liburan," katanya.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Naik, Pemprov DKI Berupaya Tekan Potensi Kenaikan Harga Kebutuhan
Untuk diketahui, berdasar pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dirinya merinci kenaikkan harga BBM subsidi Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi yang awalnya Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
Arifin melanjutkan untuk harga Pertamax non subsidi juga mengalami penyesuaian harga yang sama yaitu dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Kontributor: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Cara Menentukan Lebaran Idul Fitri Versi NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah
-
Tekankan Masyarakat Sipil Berjasa Dalam Membangun Negara, Ulama NU: Tapi Sering Dimusuhi Pemerintah
-
Mengapa Muhammadiyah dan NU Bisa Berbeda dalam Menentukan Idul Fitri?
-
Apakah Lebaran Idul Fitri 2025 NU dan Muhammadiyah Sama?
-
Lebaran Idul Fitri 2025 NU Tanggal Berapa? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM