Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 05 September 2022 | 20:20 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

SuaraJogja.id - Presiden RI Joko Widodo menanggapi rencana unjuk rasa menolak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilaksanakan sejumlah pihak, salah satunya elemen buruh, pada Selasa (6/9/2022).

"Ya ini kan negara demokrasi," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara Senin (5/9/2022).

Jokowi meminta para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan baik.

"Sampaikan dengan cara-cara yang baik," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta massa yang berencana melakukan unjuk rasa menolak penyesuaian harga BBM untuk tidak melakukan aksi anarkis.

Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.

Sementara itu aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa (6/9), di antaranya di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan DPR RI, Jakarta.

"Ada sekitar 4.000 personel gabungan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Saufi Salamon.

Kenaikan harga BBM subsidi sendiri ditetapkan oleh pemerintah per Sabtu (3/9/2022). Penyesuaian tarif BBM subsidi Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi yang awalnya Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Arifin melanjutkan untuk harga Pertamax non subsidi juga mengalami penyesuaian harga yang sama yaitu dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Load More