SuaraJogja.id - Salah satu pintu perlintasan kereta api (KA) di wilayah Kulon Progo akan segera ditutup. Pintu perlintasan KA itu tepatnya yang berada di sisi timur atau lebih dikenal dengan sebutan teteg wetan di Kapanewon Wates.
Berdasarkan rencana, penutupan itu akan dilakukan pada 20 September 2022 mendatang. Namun sebelum itu dilakukan percobaan manajemen lalu lintas yang baru akan dicoba terlebih dulu.
Deputi Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta, Ririn Widiastuti menuturkan sebenarnya rencana penutupan teteg wetan di Wates itu telah digodok sejak beberapa tahun lalu. Namun memang realisasi penutupan itu baru akan dilaksanakan pada tahun ini.
Penutupan perlintasan lalu lintas itu sendiri bukan tanpa alasan, melainkan bertujuan guna meminimalisir potensi kecelakaan mengingat jalur yang sudah tergolong padat akan kendaraan itu.
Baca Juga: Hanyut di Sungai Progo, Pemuda Asal Kulon Progo Ditemukan Tewas di Hari Ketiga Pencarian
"Jalur ini (teteg wetan) sekarang sudah padat banget. Setiap hari tercatat ada 116 perjalanan kereta api, di waktu-waktu tertentu seperti pagi dan siang itu laju kereta beriringan sangat padat dengan interval waktu yang cepat. Jadi memang harus segera ditutup," kata Ririn kepada awak media, Selasa (13/9/2022).
Selain teteg wetan, kata Ririn, penutupan pintu perlintasan lain juga tengah direncanakan. Salah satunya yang berada di sisi barat Wates atau teteg kulon.
Disampaikan Ririn, pihaknya masih melakukan pembahasan lebih lanjut terkait hal tersebut, sehingga memang belum dapat dipastikan realisasinya nanti.
"Memang ada rencana menutup teteg kulon namun masih kita diskusikan. Bahkan ada wacana membangun fly over di sana (teteg kulon) tapi ya belum pasti," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo, Lucius Bowo Pristyanto mengakui pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah rekayasa manajemen lalu lintas. Menyusul penutupan perlintasan kereta api di teteg wetan tersebut.
Baca Juga: Ingatkan Atur Strategi, Istana Minta Dispar Kulon Progo Petakan Wisata Berdasarkan Geografis
"Untuk rekayasa lalu lintas yang kami siapkan sudah melalui proses yang panjang bahkan sejak tahun 2021 kemarin. Ada beberapa opsi sebenarnya tapi akhirnya kami pilih yang tidak terlalu rumit perubahannya," ujar Bowo.
Berita Terkait
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Jadi Alarm Penting Taat Berlalu Lintas
-
Penumpang Bus Transjakarta Berhamburan Usai Terhenti di Tengah Perlintasan Kereta Api Kebon Jeruk
-
Para Warga Jangan Nekat Buka Lagi Perlintasan Kereta Api Liar, Ini Bahayanya
-
Kok KAI Senang Tutup Jalur Perlintasan Kereta Api, Apa Alasannya?
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan