SuaraJogja.id - Mantan menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti, turut berkomentar terhadap hinaan yang dilakukan Eko Kuntadhi terhadap Ning Imaz Fatimatuz Zahra, sosok ulama muda perempuan yang menjadi pengasuh PP Putri Al-Ihsan Lirboyo.
Ia menyebutkan, pelecehan yang dilakukan Eko Kuntadhi tidak bisa ditolerir. Dirinya juga mempertanyakan arti sebuah kepuasan dari melecehkan perempuan.
"Semestinya pelecehan2 yg seperti ini tidak boleh ditolerir, sangat tidak pantas apalagi dilakukan seseorang yg punya jabatan publik/ setengah publik. Apalah arti kepuasan dg melecehkan wanita??? Diikuti pengikut2 beramai ramai membully ??? Puas ?? Pantas?? Berkaca diri ??" tulisnya melalui akun Twitter @susipudjiatuti, Rabu (14/9/2022).
Sebelumnya, trending di media sosial sosok Ning Imaz yang menjadi sorotan gara-gara tokoh publik Eko Kuntadhi berkomentar menghina terkait ceramahnya. Saat ini, terpantau cuitan dari Eko tersebut sudah dihapus dari akun Twitter-nya @_ekokunthadi.
Siapa sosok Ning Imaz tersebut? Admin akun Nadirsyah Hosen, @na_dirs, memberikan keterangannya.
"Yg anda @_ekokuntadhi posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo; istri dari Gus @rifqilmoeslim Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dg kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yg sdh ditambahi kata2 tolol. Belajarlah utk santun dlm perbedaan," tulisnya, Selasa (13/9/2022).
Diketahui, Ning Imaz Fatimatuz Zahra merupakan sosok ulama muda perempuan yang menjadi pengasuh PP Putri Al-Ihsan Lirboyo. Ia putri dari KH Khaliq Ridwan, penghafal kitab Al-Qur’an dan ahli fiqih.
Warganet pun turut memberi komentar terhadap komentar terhadap cuitan Susi Pudjiastuti.
Salah satunya juga menyatakan tidak setuju dengan pelecehan terhadap seorang wanita. "Wanita jangan dilecehkan, jangan dijadikan obyek penderita apalagi hanya dijadikan pajangan. Ibu saya seorang wanita yang mandiri dalam segala hal, pahlawan bagi keluarga," tulisnya.
Baca Juga: Kronologi Polemik Eko Kuntadhi Hina Ning Imaz: Kini Minta Maaf, Janji Kunjungi Pesantren Lirboyo
Kemudian, akun lain berkomentar, "Tenggelamkan Bu..."
Warganet lainnya berkomentar tentang pentingnya pendidikan etika. "Pentingnya pendidikan etika," kicau dia.
Netizen yang lain pun menduga bahwa Eko Kuntadhi merasa sebagai sosok kebal hukum, sehingga bisa berbuat seenaknya. "Mungkin krn kebal hukum jadi seenaknya menghina orang, dan sepertinya memang benar bukan hanya kebal hukum tapi hukum tdk bisa mendekatinya. Kasus ini contohnya," cuitnya.
Kontributor: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Kronologi Polemik Eko Kuntadhi Hina Ning Imaz: Kini Minta Maaf, Janji Kunjungi Pesantren Lirboyo
-
Reaksi Menohok Ning Imaz Usai Dihina Eko Kuntadhi: Minta Maafnya ke Umat se-Indonesia
-
Kata Pengasuh Ponpes Lirboyo Merespons Cuitan Eko Kuntadhi
-
Sebut Ustazah 'Tolol', Eko Kuntadhi Sudah Hapus Cuitan Terkait Video Ning Imaz
-
Gegara Kasus Eko Kuntadhi, Ganjar Pranowo Kena Sindiran Sana-sini, Terbaru Susi Pudjiastuti: Malu Pak!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri
-
Pemilik Resto Diperiksa, Fakta Baru di Balik Tewasnya Bocah Tertimpa Kentongan di Kulon Progo
-
Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'