Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 14 September 2022 | 20:17 WIB
Gus Poleng dan Fendy memperlihatkan keris ratusan tahun yang akan dipamerkan dalam Musyawarah Agung Senapati Nusantara di Yogyakarta, Rabu (14/09/2022). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Keris menjadi salah satu peninggalan sejarah dan kebudayaan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Dari puluhan keris yang ada di DIY, dua keris yang sangat berharga berasal dari era Majapahit pada abad X yakni Keris Naga Sasra bergelar Shang Hyang Antaboga dan Keris Kyai Sekar Anggrek.

Keris Naga Sasra berumur ribuan tahun tersebut sempat hilang ratusan tahun. Namun penampakan keris tersebut bisa kembali dilihat oleh masyarakat umum.

"Menurut sebagian masyarakat pecinta tosan aji (keris-red), keris Nagasasra Majapahit telah sirna hilang di telan bumi, tapi dalam kami akan memperlihatkannya dalam pameran keris menuju indonesia bangkit untuk bisa kembali dilihat masyarakat," papar Ketua Panitia Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS), Nurjianto di Yogyakarta, Rabu (14/09/2022).

Menurut Gus Poleng-sapaan Nurjianto, banyak pihak yang mengklaim memiliki keris Nagasasra Majapahit yang asli. Namun sampai saat ini masih diragukan keasliannya.

Baca Juga: Pemuda Berbusana Adat Ngamuk Serang Pengendara di Kerobokan Bali Dengan Keris

Bahkan di berbagai museum keris dibelahan dunia, tidak di temukan yang namanya keris Nagasasra tanguh Majapahit dengan ciri yng di sepakati para ahli keris. Namun dalam pamera yang digelar 16-17 Septembe 2022 di Ros In Hotel, keris asli akan diperlihatkan.

Keasilan keris tersebut sudah dibuktikan melalui kuratoral serta kajian para pakar keris Nusantara. Sebab Naga Sasra merupakan keris dengan ciri khusus.

"Bentuk kepala naga pada gandik keris dan badnya menjulur sampe atas dengan hiyasan kinatah serta sisik emas pada bagian badanya dan bilahnya berpamor hurap atau wesi purosani," jelasnya.

Munculnya keris Naga Sasra Majapahit ini, lanjut Gus Poleh, merupakan pertanda bagus. Sebab keris naga melambangkan kekuasaan, kekuatan, kewibawaan, kemakmuran dan kepemimpinan.

Hal ini didasarkan sejarah pada era Majapahit ketika muncul sosok Empu Supo Mandrani yang bergelar Pangeran Sedayu. Salah satu Mahakaryanya adalah keris dengan dapur Naga Sasra.

Baca Juga: 6 Rahasia Pengobatan Gus Samsudin Dibongkar Mantan Kameramen, Penuh dengan Trik Sulap

“Itu cerita legendaris soal keris bahwa Keris Naga Sasra dibikin oleh Empu Supo ketika ada gejolak dan pandemi untuk mengatasi kegaduhan yang muncul di seantero kerajaan,” jelasnya.

Sementara Ketua Organizing Committee (OC) Musyawarah Agung, Fendi Prayitna memaparkan, selain Keris Naga Sasra, nantinya juga akan dipamerkan keris-keris yang dimiliki oleh para raja-raja Nusantara lainnya seperti Keris Singo Barong, Junjung Drajad, dan Rondoro.

Bursa keris dan tosan aji MAS 2022 menargetkan perdagangan sebesar Rp 5 miliar selama 3 hari bursa. Target tersebut dianggap tak muluk-muluk karena dalam event bursa biasa di Surabaya pada 2020 lalu yang juga diselenggarakan oleh Senapati Nusantara mencatat ada transaksi lebih dari Rp 3 miliar.

“Nah MAS 2022 ini kan even besar, ribuan kolektor datang setelah 2 tahun tidak ada transaksi, mulai ramai lagi sejak lebaran lalu. Bursa besok akan jadi puncak perdagangan tosan aji di Indonesia pada tahun ini,” imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More