Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 15 September 2022 | 08:23 WIB
Suasana penyaluran BLT BBM di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Sabtu (10/9/2022). (ANTARA/Eka AR)

SuaraJogja.id - Adanya dugaan kampanye terselubung oleh salah satu calon lurah Gilangharjo membuat pencairan BLT BBM di Kalurahan tersebut harus ditunda dari penjadwalan yaitu pada Sabtu (10/9/2022) lalu.

Panewu Pandak, Nanang Dwi Atmoko menyebutkan sesuai rencana setelah kejadian tersebut masyarakat Kalurahan Gilangharjo akan menerima BLT BBM pada Sabtu (17/9/2022) mendatang dengan penerima sebanyak 2214 warga. Adapun jumlah tersebut dari 2 batch yaitu batch 1 sebanyak 1843 dan batch 2 sebanyak 371.

"BLT BBM dan sembako rencana akan dibagikan pada Sabtu (17/9/2022), itu malah batch 1 dan base 2 karena kita sudah masuk di batch 2," terangnya, Selasa (13/9/2022).

Nanang mengatakan pencairan BLT tersebut akan dilaksanakan di Kantor Kapanewon Pandak demi menghindari permasalan lainnya yang kemungkinan terjadi.

Baca Juga: Merasa Ada Perlakuan Berbeda, Keluarga Salah Satu Tersangka Curas Tuntut Polres Bantul Segera Tangkap Dalangnya

"Untuk menetralisir supaya tidak terjadi permasalahan lagi, kita sudah tentukan di Kapanewon Pandak," katanya.

Dengan ditundanya pembagian BLT BBM, Kapanewon Pandak harus menarik lagi undangan yang telah disebar pada Jumat (9/9/2022) lalu. Sementara mekanisme pemberian undangan ialah melalui Kalurahan yang kemudian diberikan pada masing-masing Padukuhan dimana pertanggungjawaban berada di tangan pemangku wilayah Padukuhan.

"Undangan sudah di sampai di Kalurahan, sudah di pisah masing-masing Padukuhan nanti akan disalurkan lewat pak dukuh. Kalau ada warga yang menerima undangan kita pertanggungjawabkan pada pak dukuhnya," paparnya.

Pihaknya menambahkan bahwa pemangku wilayah Padukuhan harus netral tanpa adanya kecenderungan mendukung salah satu calon lurah saat membagikan undangan.

"Selama pembagian undangan harus netral. Kalau memang mau memberikan kepentingam harus di Tempat Pemungutan Suara (TPS), itu silahkan," tutupnya.

Baca Juga: Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Bantul Bagi-Bagi Bansos

Load More