SuaraJogja.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengenang kembali perjalanannya sampai puncak kariernya menjabat sebagai Panglima TNI kala itu. Ia mengatakan, perjalanan hidup dan kariernya saat itu tidak mudah, sebab ia hanya anak dari seorang petani.
Ia pun membagikan kisah perjalanan hidupnya itu melalui enam cuitan dengan tagar #barasemangat di akun Twitter-nya, @Dr_Moeldoko, Rabu (14/9/2022).
"Perjalanan saya menjadi Panglima TNI tidaklah mudah bahkan tak pernah terbayangkan sejak saya masih kecil, sebab saya hidup dalam kesederhanaan dari seorang bapak petani," tulisnya.
Moeldoko mengatakan, meski anak petani yang sederhana, ia bersyukur karena kondisi tersebut menempa mental dan semangat juangnya. "Akan tetapi, kesederhanaan inilah yang justru saya syukuri karena menempa mental dan semangat juang saya untuk terus berdiri tegap dengan segala tantangan dan rintangan," tulisnya.
"Saya jadi teringat teman yang mengatakan “orang yang hebat lahir dari tanah yang tandus,” tambah Moeldoko.
Menurut Moeldoko, situasi keterbatasan akan melahirkan orang yang hebat. "Hal inilah yang membuat saya percaya bahwa pengalaman hidup saya sendirilah yang membawa saya menuju puncak karir saya selama di militer," kicaunya.
Ia pun mengajak semua orang agar fokus dengan yang dikerjakan saat ini. "Maka fokuslah dengan apa yang kamu kerjakan hari ini, berjuanglah untuk mimpimu nanti, berkorbanlah dengan segala yang kamu miliki," ungkap Moeldoko.
"Saat kamu mengejar mimpimu, maka dunia akan mengikutimu kemanapun," tulisnya sebagai penutup.
Warganet pun turut memberikan komentar terhadap kisah perjalanan hidup dan karier dari Jenderal (Purn) Moeldoko.
"Sangat inspiratif pak kisahnya, semoga banyak anak anak kita yang meniru jejak Pak Moel. Point pentingnya, bahwa kesederhanaan bukan halangan untuk meraih mimpi, justru kita telah banyak dicontohkan, banyak orang sukses yang berangkat dari kesederhanaan," cuit salah satu netizen.
"Setuju pak @Dr_Moeldoko
Ingat pesan darai almarhum bapak dan ibu saya istilah jawanya -Sak madyo- (sederhana). Segala sesuatunya di lakukan diukur dengan kemampuan semangat pak," tulis pengguna Twitter lainnya..
"Semoga pengalaman hidup pak Moel dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Keren pak Moel," tambah yang lain.
Kontributor: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Bisa Hemat Devisa Negara Rp 2 Ribu Triliun Lebih, Jokowi Perintahkan Mobil Listrik Jadi Kendaraan Dinas
-
Jokowi Teken Inpres Kendaraan Listrik, Moeldoko: Wujud Komitmen Presiden Lakukan Transisi Energi
-
Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Jhoni Allen dari Anggota DPR, Demokrat Sudah Siapkan Pengganti
-
Nasib Jenderal Andika Perkasa Bisa Senasib dengan Gatot Nurmantyo, Jabatan Panglima TNI Dipercepat Lagi?
-
Panglima TNI Andika Tunjuk Laksma TNI Kisdiyanto Jadi Kapuspen TNI
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik