SuaraJogja.id - Pelaksanaan pilihan lurah serentak yang akan dilaksanakan pada 25 September 2022 mendatang, Polres Bantul siapkan personil untuk mengamankan jalannya proses demokrasi kalurahan di Kabupaten Bantul. Sebanyak 458 personil dikerahkan untuk mengamankan pilihan lurah.
"Terkait dengan kerawanan-kerawanan kami sebagai stakeholder yg mjd sektor pengamanan sudah mempersiapkan pengamanan yang maksimal dengan melibatkan 458 personil dari Polres, nanti ditambah TNI dan Pol PP," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan, Kamis (15/9/2022).
Ihsan memaparkan sebanyak 20 personil dikerahkan di wilayah timur yang meliputi Banguntapan, Dlingo, Imogiro, dan Jetis. Sementara wilayah tengah yang meliputi Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Bantul, Sewon sebanyak 22 personil, dan wilayah barat yaitu Sanden, Pandak, Sedayu berjumlah 23 personil.
Pengamanan di Kantor Kalurahan pun dilakukan dengan melibatkan 105 personil, di TPS kurang rawan sebanyak 272 personil, di TPS rawan 10 personil, dan di Polsek Bantul 6 personil.
Pihaknya menjelaskan terdapat 545 TPS kurang rawan. Berdasarkan tipologi TPS tersebut memiliki jarak tempuh kurang dari 30 menit dari Polres atau Polsek, serta tidak atau jarang ditemukannya konflik horisontal.
Sedangkan TPS dalam kategori rawan ditemukan sejumlah 10 dimana dari pengamatan jarak tempuh antara TPS dengan Polres atau Polsek dijangkau selama 1-2 jam. Selain itu juga pernah terjadinya konflik horisontal serta adanya tokoh-tokoh berpengaruh yang cenderung berseberangan dengan pemerintah menjadi pengaruh tingkat kerawanan.
"Alhamdulilah dari hasil tipologi kami tidak ada TPS yang sangat rawan, kami hanya mengklaifikasi yang kurang rawan dan rawan," terangnya.
Ihsan menambahkan mengenai pola pengamanan di TPS kurang rawan akan ditempatkan 1 anggota polisi yang dibantu 4 Lonmas untuk mengawasi 2 TPS. Sedangkan pada TPS dengan status rawan akan ditempatkan 1 polisi dibantu 2 Linmas untuk mengawasi 1 TPS.
Demi kelancaran pelaksanaan pilihan lurah serentak, Ihsan menegaskan pada panitia penyelenggara, aparat, dan pemerintah setempat untuk menjaga netralitas.
"Yang paling utama netralitas, itu harga mati. Kalau tidak netral sudah susah. Ayo kita jaga marwah netralitas, kepentingannya cuma pilihan lurah ini berjalan dengan kondusif," tegasnya.
Ia juga berujar agar para calon lurah dan kelompok pendukung tidak melakukan money politic serta komitmen siap menang dan kalah dari calon lurah maupun pendukungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik