SuaraJogja.id - Aksi demonstrasi sering menggunakan mobil pickup, untuk membawa sound dan berorasi. Hanya saja, meminjamkan mobil untuk demonstrasi kerap kali menjadikan kerusakan pada mobil, sehingga pemilik mobil melakukan hal unik agar mobilnya tidak rusak.
Kegiatan demonstrasi atau unjuk rasa pada umumnya menggunakan mobil pickup. Mobil akan bertugas untuk mengangkut speaker yang dipakai untuk berorasi ke massa yang ikut demonstrasi.
Caranya, para orator akan menggunakan mic yang sudah tersambung ke pengeras suara, dan berdiri di atap mobil. Tujuannya agar sosoknya bisa lebih dilihat oleh orang-orang yang berdemo, sehingga bisa menjadi pusat perhatian.
Sayangnya aksi menaiki atap mobil dapat membuat kerusakan pada mobil. Atap mobil bisa penyok karena menahan beban yang berat. Untungnya, ada pemilik mobil pick up yang mampu mengatasi masalah ini.
Tampak dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @mahasiswasulsel.info, sebuah aksi demonstrasi diduga dilakukan oleh mahasiswa. Seperti biasanya, kawanan mahasiswa yang berdemo menyewa mobil pickup dan pengeras suara.
Lalu selama acara demo berlangsung, terdapat para orator yang naik ke atas atap mobil sambil berpidato untuk membakar semangat. Pastinya aksi orator ini bisa mengakibatkan kerusakan pada atap mobil.
Sadar akan konsekuensi itu, akhirnya sopir atau pemilik mobil ini melakukan tindakan unik. Ketika orator naik ke atas atap mobil, dirinya menahan bagian atap mobil dengan tangannya supaya atap mobil tidak penyok. Tindakan itu terus dilakukan sampai orator demo itu turun dari atas mobil.
“Uang rental habis untuk ketok magic,” bunyi keterangan di video.
Potret pemilik rental mobil yang memegang atap supaya tidak penyok ini, mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.
Baca Juga: Polisi Jelaskan Alasan Demonstrasi Tidak Boleh di Depan Istana Negara
“Kasihan supirnya,” tutur warganet.
“Demo boleh tapi jangan merugikan orang lain,” balas warganet.
“Gak sopan gitu wey, gua dulu pernah cumak ngeplak kepala mobil gituan ditegurlahh ama temenku yang kebtulan juga sopir gitu,” ujar warganet.
“Sampe penyok kasihan bapaknya,” ucap warganet.
“Orasi boleh, tapi minimal bijak attitude sedikitlah,” ungkap warganet.
Video bapak pemilik mobil rental, yang berusaha untuk menjaga supaya mobilnya tidak penyok ini mendapatkan 14 ribu lebih like dari warganet.
Berita Terkait
-
Polisi Jelaskan Alasan Demonstrasi Tidak Boleh di Depan Istana Negara
-
Unjuk Rasa Mahasiswa Diwarnai Aksi Bakar Ban, Massa Aksi Ditemui Wagub Lampung dan Ketua DPRD
-
Mahasiswa Demo Lagi Tolak Kenaikan Harga BBM, Sri Sultan HB X: Boleh Saja yang Penting Jangan Anarkis
-
Aksi Tolak BBM Naik di Sarolangun Ricuh, Massa Mahasiswa yang Inginkan Audiensi Dipukul Mundur Aparat
-
Ratusan Mahasiswa Demonstran Tolak BBM Naik, Datang Langsung Coba Terobos Barikade Kawat Berduri
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?