SuaraJogja.id - Status pandemi COVID-19 di dunia diprediksi berakhir paling lambat pada pertengahan 2023 oleh epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.
"Saya prediksi, kalau semua indikator terpenuhi, setidaknya bisa akhir tahun ini, atau awal tahun depan, atau bahkan paling lambat pertengahan tahun depan itu sudah bisa dicabut status Public Health Emergency International Concern (PHEIC). Itu artinya secara tidak langsung, mengakhiri pandemi," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, indikator yang dimaksud di antaranya angka kematian yang rendah, angka kasus orang dirawat di rumah sakit yang rendah, serta angka konfirmasi positif yang rendah.
Menurut Dicky hal itu bisa dicapai melalui intervensi kesehatan masyarakat dengan protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M) serta tracing, testing, dan treatment (3T).
Baca Juga: Besok, Ribuan Buruh Kepung Kantor Gubernur dan DPRD Jabar, Ini Empat Tuntutannya
Selain itu, vaksinasi COVID-19 menjadi bagian terpenting dalam upaya menekan laju kasus agar mata rantai penularan pada penduduk rentan seperti lansia maupun mereka yang berkomorbid bisa diputus.
"Ini yang disebut bisa menjadi dasar bahwa endemi sudah on the track, bahwa akhir dari pandemi sudah kelihatan," katanya.
Dilansir laporan analisis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI per 17 September 2022 diinformasikan terjadi penurunan laju kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir.
Tren kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 3.815 menjadi 2.367 kasus. Kasus aktif menurun dari 44.568 menjadi 30.525 kasus.
Dalam periode yang sama angka kematian mengalami penurunan dari 2,48 menjadi 2,47 persen. Jumlah pasien dirawat menurun dari 3.898
menjadi 3.341 orang.
Baca Juga: Jokowi Tak Ingin Tergesa-Gesa Nyatakan Pandemi Sudah Selesai
Pun pada tren keterisian rumah sakit pada dua pekan terakhir turun dari 6,10 persen menjadi 5,34 persen dengan jumlah spesimen yang diperiksa menurun dari 79.083 menjadi 63.827 sampel.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Besok, Ribuan Buruh Kepung Kantor Gubernur dan DPRD Jabar, Ini Empat Tuntutannya
-
Jokowi Tak Ingin Tergesa-Gesa Nyatakan Pandemi Sudah Selesai
-
Presiden Jokowi Minta Tetap Waspadai Pandemi Covid-19
-
Jokowi Ogah Indonesia Buru-buru Nyatakan Pandemi Covid-19 Berakhir: Tetap Waspada, Tak Usah Tergesa-gesa
-
Presiden Jokowi Belum akan Umumkan Endemi Covid-19: Hati-hati, Tetap Harus Waspada!
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi