SuaraJogja.id - Capaian vaksin booster Covid-19 di DIY masih berada di kisaran 42,83 persen per Senin (19/9/2022) kemarin. Jumlah itu meleset dari target awal yang diharapkan bisa menyentuh angka 50 persen di akhir Agustus kemarin.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes DIY, Agus Priyanto tidak memungkiri bahwa ada sejumlah penyebab yang mengakibatkan progres vaksinasi dosis ketiga itu makin melambat. Salah satunya dari sisi masyarakat itu sendiri yang menilai tak begitu memerlukan vaksin booster tersebut.
"Satu dari sisi masyarakat mereka lebih menilai atau dari yang ditangkap dari teman-teman di fasilitas pelayanan kesehatan itu cerita, bahwa rata-rata jawaban di masyarakat yang belum booster itu mereka menyampaikan kan sudah dua kali sudah cukup," ujar Agus saat dihubungi awak media, Selasa (20/9/2022).
Dua dosis vaksin Covid-19 itu dipercaya banyak warga sudah cukup untuk melindungi dirinya. Sehingga tidak diperlukan lagi vaksin booster.
Baca Juga: Cenderung Stagnan, Capaian Vaksin Booster Covid-19 di DIY Masih 42,83 Persen
Ada pula yang menyampaikan sudah pernah vaksin satu atau dua kali ditambah kemudian sudah pernah terpapar Covid-19. Jadi kekebalan alamiah itu dianggap lebih kuat daripada mendapatkan vaksin dosis ketiga.
Kemudian masih ada kelompok ketiga yang disebutkan Agus, takut untuk divaksin booster. Namun bukan ketakutan seperti saat awal pemberian vaksin Covid-19 seperti kabar hoaks yang masih banyak bertebaran.
Tetapi mereka lebih takut kepada efek samping vaksin dosis ketiga itu sendiri. Banyak masyarakat yang enggan divaksin booster karena tak ingin aktivitas sehari-harinya kemudian terganggu akibat efek samping baik itu demam atau lainnya.
"Jadi ada perubahan sebenarnya di komunitas (masyarakat) terkait dengan vaksin itu sendiri," tuturnya.
Belum lagi, kata Agus, secara momentum pun kabar atau berita dari kasus Covid-19 sudah tertutup dengan isu lain. Sehingga masyarakat pun juga tak lagi fokus melihat pada perkembangan Covid-19 itu sendiri.
Baca Juga: Ada Tiga Kelompok Rentan Terpapar Cacar Monyet, Kemenkes Jadikan Prioritas Penerima Vaksin
"Kalau ini saya bilang secara sosial juga ada endemi. Jadi secara sosial sudah jenuh sosialnya kemudian informasi publik momentum tekanan juga sudah menurun drastis, kebijakan juga sudah sangat longgar. Sehingga semua sudah ada proses kembali kepada endemi sosial," terangnya.
"Jadi masyarakat itu sudah menganggap Covid-19 itu sebagai hal biasa. Konteks endemi, juga gitu. Nantinya masyarakat akan menganggap bahwa Covid-19 itu ya kayak masuk angin biasa," sambungnya.
Lambatnya pergerakan capaian vaksin booster itu juga ditambah dengan pelaksanaannya yang makin terbatas. Dalam artian sudah tidak lagi semasif dulu beberapa waktu lalu.
"Kalau dulu semua bergerak tidak hanya Dinas Kesehatan tapi begitu banyak lembaga yang membantu. TNI, Polri, KAI, Poltekes, dan sebagainya bergerak untuk vaksinasi tapi sekarang semua sudah kembali endemis lagi, kembali ke induknya. Nah dinas kesehatan yang tetap melaksanakan itu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Ole Romeny Cs Digembleng Keras, Manajer Ungkap Kondisi Pemain Timnas Indonesia
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 2 Jutaan Terbaik Juni 2025, Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah Seharga iPhone 15 Pro Max, Tetap Nyaman Meski Sudah Tak Zaman
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
Terkini
-
Party Of Public Relations 2025 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bawa Inovasi untuk Ekonomi Negeri
-
Penyaluran KUR di DIY Hingga April 2025 Capai Rp1,5 Triliun, Kabupaten Sleman Paling Tinggi
-
Di Tangan Perempuan, Keris Bicara Tentang Lingkungan dan Kesetaraan Gender
-
Keluarga Tersangka Tragedi BMW Minta Maaf, Ayah Christiano Serahkan Proses Hukum ke Polresta Sleman
-
Ayah Christiano Tarigan Ungkap Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga: Anak Saya Tidak Lari