Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 22 September 2022 | 11:31 WIB
Kapten Juventus, Leonardo Bonucci (kanan). [MIGUEL MEDINA / AFP]

SuaraJogja.id - Mengawali musim dengan catatan kurang baik, Juventus mendapat kritik dari para fans termasuk ultras yang membentangkan ketidakpuasannya terhadap pelatih Allegri dan kapten klub Leonardo Bonucci.

Raksasa Serie A itu kini berada diurutan kedelapan liga dan hanya mengemas dua kemenangan dari tujuh pertandingan di semua kompetisi.

Menurut laporan dari Calcio Mercato yang dilansir dari The Sun (21/92022), Allegri akan melakukan pembicaraan dengan dewan klub melihat situasi krisis yang dialami dan meningkatnya tekanan dari para fans.

Meskipun Allegri berhasil mengamankan posisi Liga Champions musim lalu, tapi performa buruk Juventus pada laga terakhir saat laga melawan Benfica di Liga Champion membuat situasi semakin memburuk.

Baca Juga: Matthijs de LIgt Buka-bukaan soal Alasan Gabung Bayern, Buka Borok Juventus

Sementara itu, Bonucci dikritik habis-habisan oleh fans Juve dan merilis pernyataan bahwa mereka akan mengancam bek tengah Italia tersebut.

"Leonardo Bonucci tidak pernah menjadi pemimpin dan tidak akan pernah, baik di Inter, Treviso, Pisa, maupun di Bari, atau Milan, bahkan di Juventus," bunyi rillis ultras Juventus terhadap Bonucci.

"Dalam momen krisis ini di mana baiknya antara para pemain dan pihak petinggi Juventus melakukan evaluasi, kami menyaksikan momen anarki total di mana siapa pun yang ingin.”

“Pada gilirannya akan berdiri sebagai penikmat, pemimpin, dan manajer tanpa siapa yang memilikinya. kharisma dan bahkan tidak ada pengakuan dari orang-orang atau mereka yang telah mengenal lingkungan selama bertahun-tahun," lanjutnya.

"Jika ada skala hierarkis, akan ada alasannya: prajurit yang baik belum tentu pemimpin yang baik," kritik ultras Juventus.

Baca Juga: Tampil Buruk dan Pernah Berkhianat, Ultras Sebut Leonardo Bonucci Tak Layak Jadi Kapten Juventus

Tanpaknya sesuatu yang bersinggungan telah terjadi dalam tubuh klub, baik antara para pemain, kapten klub, dan pemimpin. 

Sebagaimana di layangkan isi kritik para fans terhadap klub bahwa memang sudah terjadi klasifikasi yang mendorong prforma klub kurang baik.

“Hasilnya hanya bisa absurd. Pembentukan kelompok lemah yang penuh dengan negativitas dan viktimisasi. Persis kebalikan dari apa yang dibutuhkan dalam olahraga, terutama di level ini dan dalam olahraga tim. Profesi dan pengetahuan Anda telah melakukan banyak kerugian bagi rekan satu tim Anda," jelasnya.

Bahkan kritik terhadap Nyonya Tua tidak hanya datang dari fans, tapi juga dari mantan pemain Juventus yang memilih pindah dari klub di musim panas ini.

Denis Zakaria yang memilih bergabung dengan Chelsea meski dengan status pinjaman menganggap bahwa Allegri gagal menjalin hubungan dengan pemain.

"Saya akan menemukan diri saya lebih baik di Inggris. Allegri? saya tidak banyak tau," ungkap pemain bintang asal Swiss itu.

Selain itu Mtthijs de Ligt yang menyepakati kepindahan ke Bayern Munich pada bulan Juli lalu, mengatakan bahwa Juve tidak memiliki ambisi untuk berlaga di Eropa.

"Bayern ingin memenangkan Liga Champions, sebuah ambisi yang kurang saya rasakan di Turin," jelas pemain internasional Belanda itu.

Tercatat, sejak tahun 1996 Juventus belum memenangkan piala Champions, meski sempat berada di final tapi kalah diantaranya pada tahun 1997, 1998, 2003, 2015 dan 2017.

Sementara pada level domestik, mereka memenangkan sembilan gelar Serie A berturut-turut pada tahun 2012 dan 2020

Namun pada tahun 2021 Juve mengalami penurunan performa terbaiknya setelah terpaut 13 poin dari Inter Milan, dan musim lalu mereka tertinggal 16 poin dari AC Milan.

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More