Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 23 September 2022 | 17:03 WIB
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) ditemui di kampusnya, Jumat (23/9/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kabar aktris Prilly Latuconsina yang bakal segera mengajar perdana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) waktu dekat disambut baik oleh sejumlah mahasiswa. 

Walaupun tak sedikit dari mereka yang merasa iri sebab tak bisa mengikuti kuliah perempuan 25 tahun itu sebab belum mengambil mata kuliah yang akan dibawakan Prilly. 

Seperti yang dirasakan oleh alah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fisipol UGM Azraul Wafa (19). Wafa yang baru masuk kuliah atau angkatan 2022 merasa iri setelah mendengar kabar tersebut.

"Tanggapannya iri sih soalnya itu cuma buat angkatan 2020. Saya angkatan 2022 baru masuk," ujar Wafa ditemui awak media di Fisipol UGM, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Prilly Latuconsina Bakal Jadi Dosen Tamu di UGM, Poppy: Semoga Beri Efek Positif ke Mahasiswa

Diketahui bahwa Prilly akan mengajar sebagai dosen tamu membawakan materi tentang kajian selebritas. Sedangkan berdasarkan aturan kampus materi atau mata kuliah itu baru bisa didapatkan oleh mahasiswa di semester 5 atau angkatan 2020. 

"Jadi kayak kan udah ngundang Prilly nih maksudnya bukan sesuatu yang mudah ya tapi yang difasilitasi untuk bisa mengikuti kelasnya itu cuma angkatan 2020. Cuma yang matkul kajian selebritas sedangkan kami adik-adik tingkatnya itu sebenarnya juga pengen ikut gitu," terangnya.

"Mungkin kalau dari aspirasiku sendiri sih mendingan kuliahnya di auditorium, kayak kuliah umum. Jadi bisa beberapa angkatan tapi kalau gitu juga ada minusnya sih nanti kayak kurang mendalam dari kajian selebritasnya itu," sambungnya.

Sementara itu mahasiswa Ilkom Fisipol UGM lainnya, Aliya Khasna (18) menyambut positif kedatangan Prilly di kampusnya untuk mengajar. Menurutnya jika memang apa yang diajarkan nanti masih sesuai dengan mata kuliah (matkul) yang ada bukan menjadi sesuatu yang perlu dipersoalkan. 

"Ya selagi itu masih nyambung sama matkulnya ya gapapa sih. Karena kalau kita lihat background si Prilly kan emang pinter ya dan dia ngajar kajian selebritas. Positif aja. Seneng sih," kata Aliya.

Baca Juga: Ramai Bandingkan Era Jokowi dan SBY, Pakar Politik UGM: Jangan Sekadar Klaim tapi Tawarkan Alternatif

Senasib dengan Wafa, Aliya pun belum bisa bertemu Prilly di kelas sebab masih berada di semester satu. Padahal ia sudah penasaran terkait sosok Prilly yang mengajar di kelas.

"Belum dapat (matkul itu) soal semester satu. Tapi pengen sih penasaran banget, soalnya kapan lagi. Katanya juga pinter banget orangnya humble," tuturnya.

Senada, mahasiwa lain Ajra Hasani (19) mengaku senang kampusnya bisa mendapat kesempatan untuk menjadi tempat mengajar Prilly. Menurutnya program Praktisi Mengajar ini penting untuk lebih membuka wawasan mahasiswa tidak terbatas dari dosen atau akademisi saja.

"Aku malah seneng sih jujur. Dan kebetulan dia ngajar di kajian selebritas kan jadi relate. Jadi bakal nyambung cuma sayang belum dapet. Dia (Prilly) sudah punya pengalaman langsung di bidang itu. Jadi ya dia udah langsung ngerasain. Kita juga pasti butuh sumber aslinya kan. Buat lebih relate soalnya dia udah ngalamin kan," ucap Ajra.

Sebelumnya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM Poppy Sulistyaning Winanti membenarkan bahwa Prilly akan mengajar di Fisipol.

Ia menyebut bahwa hal itu dilaksanakan sesuai dengan program Praktisi Mengajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).  

Poppy menjelaskan yang menarik dari program praktisi mengajar itu adalah si praktisi sendiri yang mengajukan diri atau mendaftar program tersebut. Nanti yang bersangkutan akan memilih untuk mengajar mata kuliah tertentu sesuai bidangnya.

Kemudian oleh sistem lantas dipertemukan oleh universitas yang sesuai dari pengajuan tersebut. Program tersebut yang membawa Prilly ke UGM untuk menyumbangkan ilmunya selama ini.

"Nah kebetulan UGM ditawari, lalu saya bilang kenapa enggak. Kebetulan memang kajiannya yang coba ditawarkan atau diajarkan oleh mbak Prilly ini kajian selebritas namanya yang di ilmu komunikasi," terangnya.

"Jadi di salah satu departemen kita juga ada kajian soal itu (selebritas). Sehingga kan ya memang selebritinya yang ngajar kan enggakpapa. Dosennya kan bukan selebriti jadi pas to. Kan menarik juga kalau praktisi bisa ngajar," sambungnya. 

Load More