SuaraJogja.id - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin menyebut negara-negara di dunia tengah dihadapkan masa-masa krisis dalam beberapa tahun ke depan. Jika tak diantisipasi dengan baik baik bukan tidak mungkin Indonesia juga dapat terkena dampaknya.
Di Indonesia sendiri, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah menyatakan bahwa seluruh negara di dunia tahun depan akan memasuk ke jurang resesi. Salah satu tandanya sudah bisa dilihat saat ini yaitu seluruh bank sentral di dunia telah menaikkan suku bunga.
Kemungkinan krisis itu juga ditambah dengan pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sepulang dari kunjungan kerja di New York, Amerika Serikat. Ia menyebut dunia bakal menghadapi krisis global dalam waktu dekat.
"Artinya apa? Tantangan yang paling riil adalah apakah kita bisa menjadi bangsa yang selamat dan menyelamatkan resesi itu," kata Cak Imin di Auditorium Fisipol UGM, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Soal Keinginan Jadi Cawapres Puan Maharani, Cak Imin: Itu Simulasi
Ia menyebut bahwa krisis yang akan menerpa Indonesia berkaitan dengan krisis pangan dan energi. Guna menghadapi ancaman itu, kemandirian perlu terus ditingkatkan.
"Beberapa hari lalu saya telah mengumpulkan ahli pangan di Jakarta untuk diskusi. Untuk satu tahun ke depan insya allah aman, tapi dua tahun ke depan tidak ada satu pun yang bisa menjawab," ucapnya.
Padahal, kata Cak Imin, Indonesia punya modal tanah subur sebagai prasyarat yang cukup untuk bisa menjadi kekuatan agar mandiri. Mandiri di sini tidak hanya sebatas menghidupi bangsa sendiri.
Lebih dari itu, mandiri berarti juga menguatkan kebutuhan ekonomi dan tidak bergantung pada keaadan global. Serta diharapkan pula bisa sekaligus membantu negara-negara lainnya.
"Indonesia harus selamat dan menyelamatkan negara lainnya," tegasnya.
Baca Juga: Setelah Prabowo dan Cak Imin, Puan Bakal Sambangi Airlangga Hartarto
Ia tidak memungkiri semua pemerintahan baik hari ini dan yang akan datang bakal memiliki masa-masa dilematis atau sulit. Terlebih ketika kondisi ekonomi global, suasana dan tarikan ekonomi kapitalisme global benar-benar memaksa setiap negara harus beradaptasi dalam ekonomi itu.
Berita Terkait
-
Ramadan Berkah: Zakat Tembus Rp41 Triliun, Cak Imin Optimis Atasi Kesenjangan Ekonomi
-
Rupiah Nyaris Tembus Krisis 1998, Tapi Pemerintah Masih Santai?
-
Gaza di Ambang Krisis Kesehatan: 80% Pasien Tak Tertangani, 'Kematian Baru Setiap Menit'
-
Natalius Pigai Minta SKCK Dihapus, Cak Imin: Nanti Kita Diskusikan
-
Goyang Telolet saat Lepas Mudik Gratis, Cak Imin: Balik ke Jakarta Jangan Bawa yang Tak Punya Skill
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green