SuaraJogja.id - Sebanyak 1.239 bidang tanah untuk kebutuhan pembangunan jalan tol Jogja-Bawen di seksi I, sudah selesai proses pembebasan lahannya.
Hal itu dikemukakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Tol Jogja-Bawen Mustanir, saat dimintai keterangan, pada Kamis (29/9/2022).
Mustanir menyebutkan, sebetulnya secara keseluruhan proyek tol Jogja-Bawen di Seksi I membutuhkan lahan sebanyak 1.304 bidang. Dalam hitungan Hektare (Ha), dari total 50,75 Ha lahan yang diperlukan, sudah terbebaskan sebanyak 44,25 Ha. Sementara itu dalam hitungan persentase, angka tersebut telah menyentuh 95,02%.
"Yang belum selesai kebanyakan tanah karakteristik khusus, itu perkembangannya belum ada, tanah desa kan terkait izin Gubernur. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Sleman masih perbaikan data dan sampai sekarang belum disampaikan ke Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. Selain itu [yang belum selesai proses] tanah wakaf terkait persiapan tanah pengganti," ungkapnya, Kamis sore.
Ada sebanyak 37 bidang tanah desa dengan luasan 5,7 Ha masih dalam proses pembebasan, terangnya. Tanah-tanah inilah yang tadi disebut Mustanir masih diproses di tingkat Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, baik di Kabupaten Sleman maupun Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk tanah wakaf, diketahui ada empat bidang tanah wakaf terdampak tol Jogja-Bawen seksi I. Tanah-tanah itu berada di Kapanewon Mlati dan Seyegan. Mekanisme ganti kerugian tanah wakaf dilakukan dengan sistem ruislag.
Mustanir menyebut, tak ada kendala berarti untuk proses pembebasan lahan, kecuali yang memang terkait tanah desa. Karena tanah desa masuk dalam karakter khusus, yang penggunaannya membutuhkan izin dari kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sedangkan tanah wakaf memerlukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama.
"Terkait tanah yang di atasnya terdapat cagar budaya (rumah limasan Mijosastran) juga terus berproses. Kemarin Badan Pertanahan Nasional masih butuh surat pendukung," terangnya.
Ia menyatakan, sejauh ini konstruksi telah berjalan di beberapa titik pembangunan tol Jogja-Bawen. Pengecualian di tanah yang berkarakter khusus, tahap konstruksi tak bisa dilakukan. Untuk tanah desa, diperkirakan pihaknya akan menerapkan konsep pengajuan palelah atau izin sementara dari kasultanan.
"Bisa jadi seperti itu [menggunakan palelah] konsepnya. Kalau belum ada kepastian kapan akan diselesaikan sedangkan administrasi kami sudah selesai, apakah bisa pakai palelah atau izin sementara untuk konstruksi terlebih dahulu? Ini kasultanan tentunya yang memberikan keputusannya," jelasnya.
Baca Juga: Warga Sleman Temukan Motor Dibuang di Semak-semak, Polisi Sebut Diduga Digunakan untuk Selingkuh
"Kalau misalnya sambil proses berjalan pengadaan tanah, kasultanan mengizinkan lakukan konstruksi, ya mungkin bisa dikonstruksi. Tapi kan biasanya harus ada izin dari kasultanan kan. [Menunggu dawuh dari Sultan?] ya, di sini [Jogja] kan biasanya begitu," lanjut Mustanir.
Ia menilai, progres pembebasan lahan untuk tol Jogja-Bawen seksi I berjalan lancar dan mendapat dukungan serta antusiasme dari masyarakat dan sejumlah pihak terkait di Kabupaten Sleman.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana DIY Krido Suprayitno menyatakan, untuk pembebasan tanah kas desa terdampak yang masuk dalam karakter khusus masih dalam tahap pengurusan izin di kasultanan. Ia berharap pada Oktober sudah turun izin sementara penggunaan lahan tersebut, sembari memproses izin definitif.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Viral Aksi Warga Kompak Jarah Truk Tanah Imbas Bocah Ditabrak di Teluknaga: Angkut Pintu Truk hingga Copot Ban
-
Truk Dibakar Massa, Sopir Penabrak Bocah di Teluknaga Tangerang Resmi Tersangka: Urine Positif Narkoba!
-
Kosambi Tangerang Mencekam, Warga Bakar Truk Tanah dan Bentrok dengan Polisi, Ini Penyebabnya
-
Viral Siswa SD Belajar di Ruang Kelas Tak Layak, Atap Ambrol Hingga Lantai Tanah
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar