Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 05 September 2022 | 17:38 WIB
Desain tol Jogja-Bawen berstruktur jembatan, di atas aliran Selokan Mataram. (dok.ist/PT JJB)

SuaraJogja.id - Ada sedikitnya tujuh kalurahan di Kabupaten Sleman yang masuk dalam daftar kalurahan terdampak perluasan lahan proyek tol Jogja-Bawen, pascareview desain tol tersebut, di seksi I.

Data Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana (Dinas Pertanahan dan Tata Ruang) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan, kalurahan yang wilayahnya terdampak paling banyak adalah Margokaton, Kapanewon Seyegan.

Kepala Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana (Dinas Pertanahan dan Tata Ruang) DIY Krido Suprayitno mengatakan, data jumlah kalurahan itu diketahui setelah dilakukan peninjauan ulang atas desain tol Jogja-Bawen yang pembangunannya menyinginggung Selokan Mataram.

Tinjau ulang desain harus dilakukan, mengingat Selokan Mataram merupakan cagar budaya. Dengan adanya penambahan lahan, diharapkan keberadaan selokan yang dibangun di masa Sultan Hamengku Buwono IX itu tak terganggu.

Baca Juga: Anggaran Subsidi Sentuh Rp502 Triliun, Wamenkeu: Bisa Bangun 3.500 Jalan Tol

"Tim persiapan pengadaan tanah untuk penambahan lahan jalan Tol Jogja-Bawen ini sudah dibentuk. Dalam pelaksanaannya, penambahan lahan ini akan berproses jika pembebasan lahan tahap pertama telah selesai," ungkapnya, Senin (5/9/2022).

Krido menambahkan, sebelum tahap pertama selesai, pihaknya tidak akan bergerak ke proses selanjutnya.

Ditanyai tujuh kalurahan terdampak penambahan luasan lahan tol Jogja-Bawen, Krido menyebutkannya beserta luas yang dibutuhkan.

Misalnya saja di Kalurahan Tirtoadi, kebutuhan lahan tambahan di wilayah Kapanewon Mlati itu sebanyak 1.229 meter persegi.

Selanjutnya di Kalurahan Margomulyo sebesar 253 meter persegi dan Kalurahan Margodadi, merupakan wilayah Kapanewon Seyegan dibutuhkan lahan seluas 3.222 meter persegi. Selain itu, tambahan lahan juga dibutuhkan di Kalurahan Margokaton 7.679 meter persegi.

Baca Juga: Tak Sampai 1 Jam, Ini Jalur Tol Baru Rute Jakarta-Bandung Tak Sampai 1 Jam, Cek Tarif di Sini

Di Kapanewon Tempel, ada kebutuhan tambahan lahan seluas 3.464 meter persegi untuk digunakan di Kalurahan Banyurejo; Kalurahan Tambakrejo 3.166 meter persegi; Kalurahan Sumberrejo sebanyak 268 meter persegi.

Saat ini, penambahan lahan tahap kedua ini telah memasuki tahap persiapan, ditandai dengan sosialisasi kepada warga terdampak di masing-masing kaluharan. Tahapan selanjutnya adalah konsultasi publik yang rencananya digelar dua pekan setelah sosialisasi.

"Dalam konsultasi publik nanti, warga terdampak harus memberikan surat, apakah sepakat atau tidak," ujar Krido.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen Mustanir menyatakan, kebutuhan penambahan lahan tahap jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 di Kabupaten Sleman sebanyak 750 bidang dengan luasan sekira 23,3 Hektare.

Jumlah tambahan lahan yang dibutuhkan ini masih bersifat perkiraan. Jumlah sesungguhnya dalam angka lebih klir akan dketahui apabila tim persiapan lahan telah melakukan konsultasi publik.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More