SuaraJogja.id - PSSI mengutuk keras kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan ratusan korban jiwa melayang (1/10/2022) malam.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tepat setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya usai, di mana tuan rumah harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor akhir 2-3 menjadi kemenangan milik Persebaya.
Usai pertandingan, oknum Aremania masuk ke lapangan pertandingan untuk melampiaskan kekecewaan atas kekalahan timnya dari rival bebuyutan mereka. Bermula dari itu, pihak aparat kepolisian menembakkan gas air mata yang mengakibatkan korban jiwa berjatuhan. Hingga artikel ini ditulis setidaknya sudah mencapai 187 orang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan jika PSSI sangat mengecam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti," kata Yunus Nusi, Minggu (30/9/2022).
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan akan menindak tegas kejadian tersebut. Ia mengungkapkan jika pihaknya akan menghentikan kompetisi selama satu pekan.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022-2023 kami hentikan selama satu pekan," ungkap Iwan Bule sapaan akrabnya.
Iwan Bule juga menegaskan jika salah satu sanksi yang akan diterima oleh Arema FC ialah larangan menjadi tuan rumah hingga melanjutkan kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 berakhir.
"Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tegas Iwan Bule.
Baca Juga: Viral Video Chaos di Stadion Kanjuruhan, Jenazah Suporter Bergelimpangan
Kejadian di Stadion Kanjuruhan tersebut sangat disayangkan oleh kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Banyak yang menilai jika peristiwa tersebut telah mencederai sederet pencapaian Timnas Indonesia sejauh ini.
"Banyak hal positif yang diraih oleh sepakbola Indonesia akhir akhir ini. Tapi kehilangan satu nyawa manusia karena sepakbola adalah sebuah kesia-siaan, apalagi banyak. Stop liga sementara, evaluasi setiap elemen terkait sepakbola," ungkap salah seorang netizen.
"Sangat sangat merugikan semua club dan suporter Indonesia, gara2 sekelompok oknum semua kena imbasnya," kata netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!