SuaraJogja.id - Akun Twitter @bbbbaall membagikan suasana duka di rumah kediaman keluarga korban akibat tragedi berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023.
Dalam cuitannya, akun tersebut menjelaskan jika tiga orang keponakannya meninggal dunia akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam.
Tiga korban yang tak lain keponakan pemilik akun Twitter @bbbbaall diketahui jika masih berusia layaknya anak SMP dan SMA, namun nyawanya telah terenggut akibat kejadian tersebut.
"3 keponakan saya seusia smp dan sma meninggal akibat insiden di kanjuruhan semalam," tulis akun Twitter @bbbbaall, Minggu (2/9/2022).
Akun Twitter @bbbbaall sangat menyayangkan akan kejadian penembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Ia mengaggap bahwa mereka yang melakukan penembakan itu tak ubahnya seorang pembunuh.
"Siapapun kalian yang menembakkan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh!" Tegasnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah pertandingan antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir untuk kemenangan tim tamu.
Skuat Bajul Ijo berhasil menundukkan Singo Edan di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 2-3. Duel antar keduanya berlangsung dengan intensitas tinggi. Pertandingan berjalan normal hingga peluit akhir dibunyikan.
Setelah pertandingan tampak satu-dua orang oknum suporter Aremania memasuki lapangan pertandingan, kemudian tak berselang lama para oknum lainnya juga ikut-ikutan menggeruduk masuk ke dalam lapangan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Korban Meninggal di Stadion Kanjuruhan Jadi 174 Orang
Tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut diduga karena merasa kecewa usai tim kebanggaannya dikalahkan oleh rival sekaligus musuh bebuyutannya.
Mendapati situasi yang sudah tidak kondusif lagi, pihak kepolisian mengambil tindakan dengan cara menembakkan gas air mata ke salah satu tribun di Stadion Kanjuruhan.
Bermula dari penembakan gas air mata tersebut diduga menjadi awal mula banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Hingga artikel ini ditulis, sebanyak 174 orang yang dilaporkan tewas dari kejadian tersebut, dan disinyalir masih bisa bertambah.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
-
100 Tahun Perjuangan Perempuan Masih Jauh dari Keadilan, Stigma Korban KDRT Masih Seputar Pakaian