SuaraJogja.id - Striker Timnas Indonesia yang saat ini berseragam Persikabo 1973 semakin menunjukkan ketajamannya sebagai ujung tombak di lini depan.
Ketajaman yang dimiliki oleh Dimas Drajad telah digadang-gadang menjadi jawaban atas pertanyaan selama ini terkait striker masa depan bagi Timnas Indonesia.
Seperti yang telah diketahui bersama, setelah berakhir masanya Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas, dan Boaz Solossa, sangat terlihat sekali betapa ketajaman lini depan Timnas Indonesia selalu dipertanyakan oleh para penggemar sepak bola tanah air.
Munculnya nama Dimas Drajad telah menyita perhatian publik sepak bola tanah air, ketajamannya di lini depan saat bersama Persikabo tidak perlu diragukan lagi.
Berkat performa gemilangnya bersama klub, Dimas Drajad mendapat panggilan dari Shin Tae-yong. Terbukti, dalam dua laga terakhirnya bersama Timnas Indonesia, pemain berusia 27 tahun tersebut mampu mencetak dua gol ke gawang Curacao pada FIFA Matchday bulan September kemarin.
Performa positif Dimas Drajad tak luput dari perhatian pelatih Persikabo, Djajang Nurjaman mengklaim jika kualitas anak asuhnya di lini depan setara dengan pemain asing. Justru itu dia memilih sang pemain sebagai striker utama di lini depan Persikabo.
"Saya menyadari, kualitas Dimas Drajad sejajar dengan pemain asing. Maka, saya tekadkan dan saya laksanakan, kalau Dimas Drajad akan tetap menjadi striker utama Persikabo dan pasti saya mainkan," ungkap pelatih Persikabo 1973 Djajang Nurjaman.
Menurut eks pelatih Persib Bandung tersebut, keputusannya untuk menjadikan Dimas Drajad sebagai striker utama dalam skuat Persikabo karena semua itu demi Timnas Indonesia.
"Kenapa? Ini semua demi timnas kita, jika kita punya striker handal, maka timnas kita tak akan kesulitan mencari striker murni," imbuhnya.
Baca Juga: Keluarga Shin Tae-yong Setujui Perpanjangan Kontrak, Netizen Ajak Hidup di Indonesia
Pernyataan Djajang Nurjaman yang akan menjadikan Dimas Drajad sebagai striker utama Persikabo 1973 mendapat dukungan penuh dari para penggemar sepak bola tanah air dan netizen Indonesia. Bahkan tak sedikit yang memberikan pujian akan keputusan pelatih Persikabo tersebut.
"Luar biasa coach yang satu ini,,, saat tim besar lain nya pakai striker luar dia tetap pakai lokal," ungkap salah seorang netizen.
"Respect djanur yg mendukung sty dalam memainkan striker lokal," kata netizen yang lain.
"Resiko nya mainkan striker lokal adlh produktivitas gol , jika gol minim maka tim sulit menang , jika sulit menag auto #out oleh sporter yg nutut club harus menang , pdahal yg di lakukan janur memang baik utk timnas," ujar netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Keluarga Shin Tae-yong Setujui Perpanjangan Kontrak, Netizen Ajak Hidup di Indonesia
-
Sederet Sanksi Berat Mengancam Indonesia Usai Ratusan Orang Tewas Dalam Tragedi Kanjuruhan
-
Berikut 7 Ancaman Sanksi Indonesia dari FIFA Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
4 Sanksi Berat Ancam Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan, Timnas Kena Getahnya
-
Liga 1 Dihentikan Buntut Tragedi Kanjuruhan, Liga 2 Tetap Jalan, Bagaimana Kualifikasi Piala Asia U-17?
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
Terkini
-
24 Ribu Jiwa di Gunungkidul Krisis Air Bersih: Data Belum Lengkap, Ancaman Membesar
-
Amnesti Prabowo di Jogja: Langkah Strategis atau Pembebasan Kontroversial Mirip Kasus Hasto?
-
KUR BRI Bantu Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Tingkatkan Kapasitas Produksi
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya