Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 04 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

SuaraJogja.id - Kepolisian menembakkan gas air mata sebagai cara untuk meredakan kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC vs Persebaya.

Mengetahui itu, dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo memberikan penjelasan mengenai reaksi gas air mata terhadap tubuh.

Anton mengungkap, paparan gas air mata bagi tubuh manusia akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan.

"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," kata dia, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Ini Nama dan Jabatan Sembilan Perwira Polisi Yang Dicopot Buntut Tragedi Kanjuruhan

Gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan, dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Anton menyebutkan, apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata. Bila sudah demikian, maka menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur.

Ia menjelaskan, gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.

Ketika ia ditanya mengenai langkah yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata, Anton menerangkan beberapa hal. 

Penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahan. Namun, ia menyebutkan, ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata. 

Baca Juga: Nangis Sesenggukan, Pemain Arema FC Ikut Gotong Suporter: Mereka Menyaksikan Aremania Tewas

Salah satu yang bisa segera dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata. Tujuannya untuk mengurangi dosis paparannya pada tubuh kita.

Selanjutnya, bersihkan sisa gas yang masih menempel pada tubuh.

"Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut," tuturnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More