Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 05 Oktober 2022 | 18:59 WIB
Tangkapan layar berita Polri yang menyoroti insiden di Stadion Kanjuruhan. (Twitter/@txtdrpemerintah)

"Tolonglah pak polisi, sebelum tulisanya dimuat, mbok ya dijadikan kalimat efektif dulu ini dicek duluu ada tulisan yg dobel kalimat karena copas tidak wkwk," tulis warganet lainnya.

"Secara langsung Polri mengakui bahwa mengetahui pelarangan aturan gas air mata oleh FIFA tapi tetap melakukan penembakan gas air mata juga Polri mengakui jika menembakkan gas airmata ke tribun yang berisi banyak penonton. So..." tulis Wahyu.

"Tulisannya jelek dan bertele tele," kecam warganet lainnya.

"Gue nyari yg ngetik tapi ga ada, tulisannya jelek masa tampil di website pemerintah ketikannya begitu, pdhl dibayar pake Pajak Rakyat. Anarkis ditulis anarkhis?" sebut Khafid Iqbal.

Baca Juga: Kepala YLBHI Serukan Reformasi Birokrasi Polri Pasca Tragedi Kanjuruhan

Kontributor : Ismoyo Sedjati

Load More