SuaraJogja.id - Kisruh yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya (1/10/2022) telah menelan korban jiwa sebanyak 125 orang.
Menurut laporan yang beredar, salah satu penyebab meninggalnya 125 orang tersebut tak lepas dari tindakan aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ke salah satu tribun di Stadion Kanjuruhan.
Insiden di Kanjuruhan telah menyita banyak perhatian publik. Kabar tewasnya 125 orang akibat insiden tersebut tidak hanya tersiar dalam negeri saja melainkan hingga manca negara.
Banyak ucapan belasungkawa yang disampaikan oleh klub-klub besar hingga para pemain dunia atas tragedi yang telah menewaskan ratusan korban jiwa di Kanjuruhan.
Baru-baru ini terbentang sebuah spanduk bertuliskan "More than 100 people killed by the police!" yang dibentangkan oleh suporter Bayern Munich saat pertandingan Liga Champions.
Salah satu akun Twitter @ismeliala memposting ulang foto tersebut dan mempertanyakan bagaimana perasaan pihak kepolisian Indonesia setelah dicap sebagai pembunuh dalam spanduk yang terbentang saat pertandingan Liga Champions antara Bayern Munich vs Viktoria Plazen, Selasa (4/10/2022).
“Gimana perasaan institusi dicap pembunuh ama dunia?” tulis akun Twitter @ismeliala.
"Warga sana aja bisa bilang gitu, masa kita warlok (warga lokal) ga bisa bilang gitu?! Kan aneh," imbuhnya.
"Yang paling menjijikan adalah ketika mereka berusaha nutupin aibnya dengan buzzerp, video sok humanis dan neror sana sini. Jadi keliatan jelas banget kalo beneran mereka buat salah tapi ga mau ngaku," tutupnya.
Baca Juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Peran dan Pasal yang Menjeratnya
Postingan @ismeliala di akun Twitternya tersebut sontak dipenuhi komentar dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia.
"Ya bodo amat, mereka aja tetep membela diri seakan tidak bersalah hohoho," komentar salah seorang netizen.
"Karena hampir semua lembaga olahraga di negri ini pimimpinnya hasil dari bagi bagi jabatan jadi tidak ada rasa memiliki apalagi merasa gagal atau bertanggung jawab atas apa yang terjadi," ucap netizen yang lain.
"Pokoknya mah ya, untuk antisipasi, kalo kalian punya anak yang masih remaja, tolong pastiin sebelum lulus sma mereka harus punya satu hobi/hal yang mereka suka jadi pas mereka lulus sma punya "sedikit" arahan mau ke mana, dan nggak jadi polisi maap2 aja nih ya yang kesinggung," sindir netizen lainnya.
"Itukan institusi yg sama dengan yg jendral bintang 2nya nembak anak buah tapi kasusnya muter-muter, terus institusi yg sama waktu musnahin petasan dibakar bareng-bareng, akhirnya ledakannya besar dan merusak kaca dan genteng warga," ungkit netizen lain.
"Sekarang mereka sedang berpikir keras gimana caranya biar fans Bayern di Jerman sana bisa dijerat UU ITE," singgung netizen satunya.
Berita Terkait
-
6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Peran dan Pasal yang Menjeratnya
-
Legenda Persib Kumpul di Sidolig untuk Salat Gaib dan Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Sambil Menangis Seorang Aremania Minta Polisi Hentikan Gas Air Mata: Anak-anak dan Ibu Minta Tolong
-
Kerap Buat Tim Investigasi Tanpa Hasil, Mahfud MD Singgung PSSI Sering Lakukan Kesalahan Sedari Dulu
-
Mental Kuat Ketum PSSI Iwan Bule, Tiap Posting Banjir Hinaan Netizen: Tidak Punya Urat Malu!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu