SuaraJogja.id - Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa penting sebagai langkah preventif dengan mencari sumber permasalahan dapat mencegah risiko gangguan makin memburuk, kata dokter spesialis psikiatri RS Duren Sawit, dr Dian W Vietara.
"Kalau misalnya merasa kondisi tidak baik-baik saja, rasanya ada yang salah dari kita, terganggu tidurnya, kita langsung bisa melakukan searching cari langkah-langkah dan mengatur time managment ada yang salah atau tidak," ucapnya dalam webinar memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurut Dian, biasanya manusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi jika ada yang salah dan tidak biasa dalam perilakunya sehari-hari, yang disebut dengan "Coping Skill". Langkah ini fokus untuk mencari sumber masalah yang dihadapi. Jika tidak bisa menemukan solusi, beralih ke fokus mengatur emosi.
"Jadi cari bagaimana caranya dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, stresnya tidak bisa diatasi, emosi kita tetap santai. Caranya efektif, biasanya olahraga," ucap Dian.
Baca Juga: Terganggu dengan Kritikan Netizen, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental dari Media Sosial
Menurut dia, melakukan olahraga akan mengeluarkan endorfin yang dapat membantu dalam mengelola emosi. Selain olahraga, bisa juga mengonsumsi makanan berserat dan bergizi karena bisa mengurangi depresi dan rasa cemas.
Langkah berikutnya bisa mengatur napas dan melakukan relaksasi, serta berpikir positif dan mendekatkan diri pada Tuhan.
"Kalau tidak bisa buat emosi baik-baik saja berati kalau kita biarkan akan mengganggu rutinitas dan mengganggu produktifitas kita, itulah saatnya pergi konseling," ucapnya.
Langkah preventif ini juga bisa diterapkan pada anak-anak yang terlihat perubahan perilakunya, seperti sensitif dan mudah tantrum.
"Gangguan mental anak biasanya marah-marah, sedikit aja sensitif, mengamuk, tantrum, tidurnya larut malam dan gelisah itu sering ditemui anak-anak, orang tua harus lebih aware," ucap dokter yang praktik di RS Duren Sawit ini.
Baca Juga: Alami Masa Berat, Meghan Markle Dibawa Pangeran Harry Untuk Pulihkan Kesehatan Mental
Selain itu, menurunnya prestasi di sekolah adalah tanda yang paling terlihat, sehingga Dian menyarankan untuk segera melakukan skrining kesehatan jiwa, karena pencegahan lebih dini akan lebih mudah disembuhkan ketimbang sudah berlarut-larut.
Berita Terkait
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Di Balik Gaun Pengantin, Luka Psikologis Pernikahan Dini
-
Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya
-
Hari Perempuan Sedunia 2025: Saatnya Percepat Aksi untuk Kesehatan Mental Perempuan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!