SuaraJogja.id - Hujan yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kulon Progo berdampak pada lahan pertanian. Setidaknya ada puluhan hektare lahan melon siap panen di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon yang rusak terendam banjir.
"Banyak (lahan yang tergenang banjir), kira-kira ya 30-40 hektaran. Itu di timur perumahan sampai timur PLN. Semuanya kebanjiran kena air," kata salah satu petani, David Sumarno kepada awak media, Jumat (14/10/2022).
Genangan air di lahan-lahan tersebut pun mencapai kisaran 10-30 cm. Hingga menyebabkan ribuan buah melon yang sudah siap panen itu tenggelam dan mati begitu saja.
Disampaikan David sebenarnya hujan sendiri telah berlangsung sejak 12 hari terakhir. Namun puncaknya pada semalam hingga menyebabkan genangan di lahan melon tersebut.
Baca Juga: Kawasan Bandara YIA Dilanda Banjir, DPRD Kulon Progo Desak Pemkab Segera Gercep
Melon yang terendam dan mati itu membuat David hanya bisa gigit jari. Bagaimana tidak, ia harus menelan kerugian hingga puluhan juta sebab melon-melon itu gagal panen.
"Kalau untuk kerugian ya total semua dari buat lahan, terus pupuk, obat sampai selama 12 hari itu pakai disel buang air biar gak kelep itu kurang lebih ya ada Rp30-an juta," ungkapnya.
Sebenarnya, kata David, para petani bukan tanpa upaya untuk menyelamatkan melon yang sudah siap panen tersebut. Termasuk dengan mengurangi genangan air di sejumlah lahan melon milik mereka.
Petani pun sudah mengerahkan diesel untuk menyedot keluar air yang ada di dalam lahan melon itu. Namun hujan yang terus menerus mengguyur membuat upaya itu tak berhasil maksimal dilakukan.
"Kalau sebelum-sebelumnya itu, disedot pakai diesel bisa kering. Tapi karena ini hujan terus jadi enggak berhasil," tuturnya.
Baca Juga: Kulon Progo Diguyur Hujan Deras Sejak Semalam, Sebanyak 20 Titik Terendam Banjir
Petani lainnya, Anto menuturkan pihaknya masih tetap berupaya untuk meminimalisir kerugian. Salah satu caranya dengan memilih dan memilah buah melon yang dianggap masih layak.
"Dipilih yang masih bagus, layak diselamatkan. Kalau yang rusak atau busuk langsung dibuang, ya karena kalau udah rusak mau diapain lagi," ujar Anto.
Anto sendiri mengaku juga merugi hingga Rp50 juta. Sebab lahan melon seluas 1 hektar miliknya harus rusak terkena banjir kali ini.
"Kalau dihitung kira-kira ruginya habis Rp50 juta mas," tandasnya.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
-
Antisipasi Musim Hujan, Pj. Gubernur Teguh Tinjau Banjir Rob hingga Rumah Pompa
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci