Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 17 Oktober 2022 | 18:01 WIB
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyerahkan laporan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022). [Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraJogja.id - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pada Jumat (14/10/2022) telah merilis hasil temuannya atas Tragedi Kanjuruhan, Malang.

TGIPF memberikan setidaknya 9 poin rekomendasi berdasarkan hasil penyelidikannya. Namun yang menjadi sorotan para penggemar sepak bola tanah air dan netizen Indonesia dalam rilis yang dikeluarkan oleh tim TGIPF ialah pada poin ke-6.

“Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar KLB untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan,” bunyi rekomendasi TGIPF.

“Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air,” sambung peryataan tersebut.

Baca Juga: RSUD Saiful Anwar Malang: Pengobatan Korban Tragedi Kanjuruhan Gratis Ditanggung Pemerintah

Poin 6 rekomendasi TGIPF telah menimbulkan perdebatan panjang dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan netizen Indonesia. Bahkan ada yang telah menyebut jika sepak bola Indonesia diibaratkan dengan buah simalakama.

"Situasi sepakbola kita sekarang di ibaratkan buah simalakam...di satu sisi..pemerintah lewat TGIPF...ingin merubah total wajah sepakbola indonesia..tidak salah..bahkan mungkin langkah terbaik...tapiii di sisi lain...dengan di rubah nya semua...timnas dalam ancaman akan kehilangan juru latih yg menurut sebagian besar pencinta sepakbola tanah air.."luar biasa"...yahhhhh...semoga saja ada jalan keluar yg terbaik bagi sepakbola indonesia," ujar salah seorang netizen.

"Bukannya ini udh masuk intervensi pemerintah ya? bisa² kna banned fifa lagi," tanya netizen.

"Ini bukan intervensi...dgn adanya TGIPF ini oleh perintah presiden dan di ketahui FIFA itu sdh benar akibat kejadian kanjuruhan...statuta FIFA di rubah oleh ketum dan exco PSSI sebelum nya...pemerintah,FIFA,AFC bekerja sama untuk memperbaiki sepak bola indonesia jadi gak ada kata intervensi atau di banned fifa kecuali sepak bola indonesia sdh di benahi bersama2 FIFA dan AFC tp TGIPF belum di bubarkan itu namanya intervensi," jelas netizen lain.

"Tolong yg bilang ini intervensi, saya bukan membela tim pecari fakta juga tapi emng harus KLB kenapa demikian ini tragedi tuh udh termasuk luar biasa makanya perlu sekali pssi dirombak hbis hbisan, lagian pemerintah juga ga bodo masa iya mereka udh ngeluarin dana begitu besar untuk renovasi stadion ini itu untuk menyambut piala Dunia u20 malah melakukan blunder kan aneh mau ditaruh dimana muka presiden klo sampe Indonesia dibanned dan ga jadi tuan rumah piala Dunia, lagian pemerintah ga intervensi hanya tidak memberi izin," sambung netizen lainnya.

Baca Juga: Erick Thohir Imbau Suporter Tak Saling Salahkan atas Rekomendasi TGIPF

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More