SuaraJogja.id - Tragedi Kanjuruhan telah menyisakan luka kelam dalam diri masyarakat Indonesia. Tercatat setidaknya ada 133 korban jiwa yang nyawanya tak bisa diselamatkan.
Saat ini Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah mengirimkan surat kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo yang berisi hasil temuan atas penyelidikan Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan ke pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
Dilansir dari akun Instagram @dukungindonesiajuara (18/10/2022) disebutkan setidaknya terdapat 8 dosa besar PSSI atas Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan korban jiwa itu.
1. Tidak melakukan sosialisasi/ pelatihan yang memadai tentang regulasi FIFA dan PSSI kepada penyelenggara pertandingan, baik kepada panitia pelaksana, aparat keamanan dan suporter.
2. Tidak menyiapkan personel match commissioner yang memahami tentang tugas dan tanggungjawabnya, dan sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan, dalam mempersiapkan dan melaksanakan pertandingan sesuai dengan SOP yang berlaku.
3. Tidak mempertimbangkan faktor risiko saat menyusun jadwal kolektif penyelenggaraan Liga-1.
4. Adanya keengganan PSSI untuk bertanggungjawab terhadap berbagai insiden/ musibah dalam penyelenggaraan pertandingan yang tercermin di dalam regulasi PSSI (regulasi keselamatan dan keamanan PSSI 2021) yang membebaskan diri dari tanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan.
5. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Liga oleh PSSI.
6. Adanya regulasi PSSI yang memiliki potensi conflict of interest di dalam struktur kepengurusan khususnya unsur pimpinan PSSI (Executive Committee) yang diperbolehkan berasal dari pengurus/pemilik klub.
Baca Juga: Presiden FIFA Bertemu Jokowi, Transformasi Sepak Bola Indonesia Segera Terwujud
7. Masih adanya praktik-praktik yang tidak memperhatikan faktor kesejahteraan bagi para petugas di lapangan.
8. Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengendalian pertandingan sepak bola Liga Indonesia dan pembinaan klub sepakbola di Indonesia.
Postingan akun Instagram @dukungindonesiajuara sontak mendapat repon dari kalangan netizen Indonesia. Bahkan ada yang menilai jika sudah waktunya untuk melakukan perombakan di tubuh PSSI.
"Sudah waktunya di cuci kolamnya, sudah dapat teguran di mata najwa "PSSI BISA APA" , dan sekarang tragedi kanjuruhan untuk membuka mata mata pengurus di pssi, KATA NYA GAK ADA UANGNYA, TERUS BUAT APA BERTAHAN!!!!" Ungkap salah seorang netizen.
"uporter kita banyak dosa jugak,, mau sampai kapan suport kita mau berubah, negara lain makin berkembang kenpa kita tidak berkembang, kalau bukan suporter yg senior kasih contoh yg bagus kepada generasi muda.. Kejadian kemarin akan muncul lagi 4 sampai 5 tahun kedepan," ujar netizen yang lain.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Sepatu Adidas Terbaik 2025: Ikonik, Wajib Dimiliki
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juli: Klaim Skin Evo dan Bundle Squid Game
- Rp6 Juta Dapat Motor BeAT Bekas Tahun Berapa? Ini Rekomendasinya!
- 47 Kode Redeem FF Terbaru 22 Juli: Ada Skin SG, Reward Squid Game, dan Diamond
Pilihan
-
Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
-
Ekslusif: Melihat dari Dekat Aksi Mohamed Salah dkk di Kai Tak Stadium Hong Kong
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas 20 Jutaan, Aura Jadul dengan Kegagahan di Jalanan
-
Terseret Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kepala SMAN 6 Solo: Saya Paling Lama Diperiksa
-
Celah Kalahkan Thailand Tipis, Gerald Vanenburg Siapkan Senjata Rahasia
Terkini
-
DIY Geram, Bansos Dipakai Judi Online, Penerima Siap-Siap Dicoret
-
Rp30 Miliar Cair, Warga Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-YIA, Awas Jangan Buat Judol
-
Kursi Dinas di Sleman 'Lowong': Lelang Jabatan Segera Digelar, Kapan?
-
Prioritaskan Keselamatan! KNKT Ungkap Akar Masalah Kecelakaan Laut yang Sering Terjadi di Indonesia
-
Jogja Darurat Sampah: Penertiban Swasta Berujung Tumpukan Menggunung, WTE Jadi Harapan Terakhir?