SuaraJogja.id - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menanggapi hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Dalam rekomendasi dari hasil temuannya, TGIPF menghimbau kepada pihak Polri untuk tidak menggunakan bahkan membawa gas air mata ke dalam stadion saat pertandingan sepak bola.
"Menghentikan penggunaan gas air mata pada setiap pertandingan sepakbola yang ditangani oleh PSSI," bunyi rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan jika untuk sementara tidak akan menggunakan gas air mata saat pengamanan pertandingan sepak gola sesuai regulasi keselamatan.
Baca Juga: Komnas HAM Periksa PT LIB Terkait Jam Tayang Pertandingan Arema vs Persebaya
"Untuk sementara memang seperti itu (tidak pakai gas air mata) di dalam pengamanan sesuai regulasi keselamatan dan keamanan pertandingan ke depannya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dilansir dari akun Instagram @igball.ina.
Mengenai regulasi dalam pengamanan pertandingan sepak bola, Kadiv Humas Polri mengaku sedang menunggu info lebih lanjut dari PSSI.
"Sedang proses untuk regulasinya, menunggu info lanjut tentang regulasinya," imbuh Dedi Prasetyo.
Pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo lantas mendapat sorotan dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia.
"Garis bawahi kalimat "Untuk sementara"... berarti suatu saat nanti ada saatnya menggunakan kembali dong?" tanya salah seorang netizen.
"Tidak akan menggunakan gas air mata tapi menggunakan peluru beneran," ungkap netizen lainnya.
"Saya rasa kaya eksperimen gas aer mata ya udh ada korban baru bilangnya kayak gitu 'bebel'," ucap netizen yang lain.
"Ga akan Pake gas Air mata Tapi Pake Pentungan wkwk," sindir netizen lain.
"Totorial membunuh masal tanpa menyentuh bisa tanyakan kepada pak polisi," sindir netizen satunya.
Tindakan pihak kepolisian yang menembakkan gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan memang sangat disayangkan oleh publik. Banyak dari mereka yang menyalahkan sikap kepolisian yang dinilai semena-mena dan tidak memikirkan keselamatan suporter.
Bahkan mirisnya dalam Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan korban jiwa, ditemukan gas air mata yang sudah kadaluarsa dan tak seharusnya digunakan oleh pihak kepolisian.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Komnas HAM Periksa PT LIB Terkait Jam Tayang Pertandingan Arema vs Persebaya
-
Iwan Bule Main Bola Bareng Presiden FIFA Usai Pemakaman Korban ke-133 Tragedi Kanjuruhan, Bikin Komnas HAM Prihatin
-
Kedatangan Presiden FIFA usai Tragedi Kanjuruhan Bisa Jadi Momen Perbaikan Sepak Bola Indonesia
-
Asyik Main Bola Dengan Presiden FIFA di Tengah Duka Kanjuruhan, Ernest Prakasa Geram Sentil Ketum PSSI
-
Dipanggil Komnas HAM, Sudjarno Dicecar Pertanyaan Soal Tekan Eks Kapolres Malang dan Pertandingan Arema FC vs Persebaya
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
Pilihan
-
Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Cetak Sejarah di Hadapan Bruno Fernandes
-
Mees Hilgers Lempar Senyum Kawanua Saat Tiba di TC Timnas Indonesia
-
Google News Showcase Resmi Hadir di Indonesia
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang di Bawah Terik Matahari
-
Ray Dalio Diisukan Mundur dari Danantara, Ekonom Bocorkan Ada Masalah Serius
Terkini
-
DANA Kaget Cuma Sekali Klik Langsung Dapat Uang? Ini Cara Gampang Klaimnya
-
Deadline Usai, Warga Tegal Lempuyangan Yogyakarta Bertahan Sampai Keraton Turun Tangan
-
DANA Kaget Hari Ini, Tips & Link Klaim Biar Enggak Kehabisan
-
Tak Langsung Tahan Christiano usai Kecelakaan di Jalan Palagan, Polisi Bilang Begini
-
Kebijakan Kemenkes Dinilai Kontroversial, Keselamatan Pasien bakal Terancam