SuaraJogja.id - Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbaiki regulasi, program dan layanan, serta perbaikan data penyandang disabilitas.
Direktur Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) Nurul Sa’adah Andriani di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan riset yang memfokuskan mengenai sejauh mana pemenuhan kebutuhan orang yang mempunyai kebutuhan khusus di Kulon Progo, persoalan yang dialami oleh penyandang disabilitas.
"Kesimpulan dari hasil riset berdasarkan situasi sekarang ke kondisi ideal, maka kami rekomendasi untuk memperbaiki regulasi, program dan layanan, dan perbaikan data," kata Nurul.
Ia mengatakan riset oleh SAPDA ini tidak hanya melibatkan daerah Kulon Progo, namun juga melibatkan Provinsi DIY.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Rabu 19 Oktober 2022: Kulon Progo Hujan Seharian
Rekomendasi yang diberikan oleh SAPDA setelah melakukan riset tersebut disampaikan beberapa hal yaitu dari bidang pendidikan untuk meningkatkan fasilitas minat dan bakat anak, memperbanyak guru pendamping khusus, beasiswa untuk anak disabilitas, pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi antara sekolah dengan orang tua.
Bidang kesehatan, SAPDA merekomendasikan deteksi dini anak disabilitas hingga level posyandu, integrasi layanan jamkesos terpadu, informasi sistem rujukan kebutuhan kesehatan. Dari bidang sosial untuk integrasi layanan jamkesos terpadu, membangun dan menguatkan komunitas.
"Sehingga kesimpulannya untuk membalikkan situasi sekarang ke kondisi ideal maka dibutuhkan rekomendasi untuk memperbaiki regulasi, program dan layanan, dan perbaikan data," katanya.
Menanggapi rekomendasi mengenai perbaikan regulasi tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Jazil Ambar Was’an mengatakan bahwa bila regulasi yang terus diperbaiki akan percuma jika belum diimplementasikan dengan baik sehingga perlu edukasi ke masyarakat mengenai kebutuhan dan keinginan kaum disabilitas. Terkait perbaikan data karena implementasi yang berbeda mengenai persepsi kaum disabilitas maka data bisa saja berbeda.
“Pemahaman disabilitas kepada seluruh pihak menjadi hal yang penting untuk dipahami di masyarakat," kata Jazil.
Baca Juga: Sebanyak 663 Bidang Tanah di Bantul Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Solo-Kulon Progo
Hal yang perlu disoroti juga karena ada beberapa orang tua yang enggan untuk merawat anak yang mempunyai kebutuhan khusus. Dalam menyampaikan keinginan dan kebutuhan tersebut, kaum disabilitas membuat karya video dan musik yang sedang dijalankan tentang kondisi mereka.
"Berkaitan dengan program anak disabilitas, Dinas Sosial Kulon Progo melakukan program penguatan kapasitas keluarga dengan anak disabilitas dan pendampingan melalui lembaga kesejahteraan anak," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Cagub Ahmad Ali, Penyandang Disabilitas Terharu
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Langkah Pramono Agar Penyandang Disabilitas Miliki Hak Setara, Bakal Sediakan Latihan Kerja Hingga Siapkan Ini
-
Janji Robinsar-Fajar di Debat Publik Perdana, Salah Satunya Soal Kesetaraan Disabilitas
-
Prabowo dan Harapan Kebijakan Inklusif Bagi Kelompok Disabilitas
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025