SuaraJogja.id - Emira Tatiana, bayi tujuh bulan asal Sedayu, Bantul menjadi satu dari tiga anak di DIY yang meninggal akibat gagal ginjal akut. Emira meninggal pada 25 September 2022 lalu usai dirawat lima hari di beberapa rumah sakit.
Ayah Tatiana, Yusuf Maulana saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (20/10/2022) mengungkapkan kematian putri kelimanya tersebut sangat cepat. Setelah demam dan kejang sejak 17 September 2022, kondisi kesehatan bayi tersebut terus memburuk.
"Waktu itu satu rumah terkena batuk pilek dan demam. Yang terakhir terkena saya dan adik [tatiana]," ujarnya.
Karena demam tinggi tak kunjung turun, Tatiana pun dibawa ke klinik dekat rumah. Namun karena tak lagi bisa minum ASI, bayi tersebut dirujuk ke RS PKU Gamping.
Di rumah sakit itu, fungsi organ Tatiana semakin berkurang. Karena tak juga membaik, bayi ini kembali dirujuk ke PKU Kota Yogyakarta pada 20 September 2022.
Tak juga membaik, Yusuf akhirnya membawa putri kelimanya tersebut ke RSUP Dr Sardjito. Melalui berbagai pemeriksaan dari sejumlah dokter, diketahui organ tubuh Tatiana mengalami kerusakan.
"Awalnya paru-paru yang diserang, kemudian lever dan yang pasti ginjal," jelasnya.
Yusuf akhirnya pasrah putrinya tidak dapat ditolong lagi meski tim medis di Sardjito sudah memberikan layanan yang terbaik. Akhirnya pada 25 September 2022, Tatiana dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).
Yusuf mengaku, puterinya sejak lahir 23 Februari 2022 tak pernah mengalami masalah. Pemberian ASI selalu bagus, berat badan Tatiana pun selalu meningkat.
Baca Juga: RSCM Masih Teliti Sampel Obat Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA)
Pemberian makanan pendukung ASI (MPASI) sejak sebulan terakhir juga bagus. Tidak pernah ada gejala sakit apa pun yang dialami bayi tersebut.
Karenanya saat anaknya sakit parah secara tiba-tiba, Yusuf mengaku sangat kaget. Apalagi kerusakan organ tubuhnya terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
"Dokter pun mengatakan ini [penyakit misterius], secara umum sangat cepat menyerang, jam demi jam penurunan kesehatannya drastis banget," tandasnya.
Karenanya dari peristiwa tersebut, Yusuf berharap ada penelitian lebih lanjut. Dengan demikian kasus gagal ginjal akut bisa ditangani dan tak ada lagi anak-anak yang terpapar penyakit itu tanpa tahu penyebabnya.
"Cukup anak saya saja dan beberapa anak lain yang terkena penyakit aneh ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
RSCM Masih Teliti Sampel Obat Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA)
-
Gaduh Penyakit Gagal Ginjal Anak, Belum Ada Penarikan Tapi Apotek Surabaya Pilih Tak Jual Sirup Anak
-
Resmi! BPOM Rilis 5 Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik Dari Peredaran
-
Dinas Kesehatan Makassar Keluarkan Himbauan Setop Gunakan Obat Sirop ke Pasien
-
Apakah Biaya Perawatan Kasus Gagal Ginjal Akut Ditanggung BPJS Kesehatan?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki