SuaraJogja.id - Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mendorong diri mereka sendiri untuk menjadi bintang dan ikon sepak bola karena persaingan ketat antar keduanya.
Itulah pendapat mantan gelandang Barcelona Xavi Hernandez, yang hadir saat mantan rekan setimnya Messi mencoba mengungguli Ronaldo, saat itu masih berseragam Real Madrid, dalam 30 pertemuan El Clasico.
Pasangan ini memiliki sembilan gelar Liga Champions di antara mereka dan mengumpulkan 12 penghargaan Ballon d'Or, sebuah penghargaan yang mengakui sebagai pemain terbaik yang pernah ada di planet ini.
Berbicara dalam film dokumenter BBC baru tentang karir Messi, bos Barcelona saat ini Xavi mengatakan jika Cristiano dan Lionel Messi mungkin tidak akan mengakuinya.
“Tetapi Cristiano bahkan memberinya dorongan ekstra, dorongan ekstra untuk menjadi pemain yang lebih baik. Saya yakin mereka dulu saling mengawasi. Jika Anda kompetitif, Anda ingin menjadi yang terbaik, itu sifat manusia,” ujar Xavi Hernandez.
BBC berencan akan menyiarkan dokumen baru bernama MESSI yang memberikan penghormatan kepada pemain jenius asal Argentina menjelang Piala Dunia bulan depan di Qatar.
Hal ini tak lepas dari kontribusi Rio Ferdinand, Henrik Larsson, dan Cesc Fabregas, yang bermain dengan atau melawan superstar berusia 35 tahun itu.
“Messi adalah 10. Orang ini adalah 9,2. Yang ini 8.5. Tapi 10, anak ini telah menetapkan standar. Tidak ada yang di atas itu, itu yang tertinggi,” ucap Xavi.
Dalam tiga musim panas terpisah antara 2014 dan 2016, Argentina kalah dari Jerman di Final Piala Dunia di Brasil dan kemudian dikalahkan di dua final Copa America oleh Chili.
Baca Juga: Strategi Unik Pemain Marseille Cegah Lionel Messi Cetak Gol dari Tendangan Bebas
Messi dinilai masih jauh dibandingkan dengan pemenang Piala Dunia Diego Maradona, namun ia akhirnya memenangkan gelar utama untuk negaranya ketika Argentina mengalahkan Brasil di Final Copa America 2021 di Brazil.
Dan kiper Aston Villa Emiliano Martínez mengungkapkan pembicaraan tim inspirasional yang diberikan kapten Messi sebelum ia memecahkan paceklik trofi internasionalnya.
“Sepertinya kemenangan kami memang seharusnya terjadi. Kami seharusnya bermain di Argentina tetapi itu diubah menit terakhir ke Brasil. Kami telah 40 hari jauh dari keluarga kami dan dia mengatakan sesuatu tentang saya, yang tidak akan pernah saya lupakan," ungkap Emiliano Martinez.
“Dia berkata: 'Emi melihat putrinya lahir di FaceTime. Dia bahkan tidak bisa memberinya pelukan. Jadi mari kita lakukan untuknya.'
“Saya memiliki kupu-kupu di perut saya ketika dia mengatakan itu. Dia hampir membuatku menangis sesaat sebelum pertandingan dimulai."
“Pada akhirnya, saya memeluknya begitu keras. Saya berkata: 'Kami berhasil.' aku menangis. Saya seorang pria yang sangat emosional. Aku memang menangkapnya di udara seperti anakku. Saya mencintai Messi,” tutup kiper Aston Villa itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Waspada, Hujan Lebat, Angin Kencang, Hingga Hujan Es Ancam DIY Mulai Oktober 2025
-
Maxride di Yogyakarta Makin Merajalela: Dishub Saling Lempar Tanggung Jawab
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata di Sleman: ARPI Desak Kejaksaan Usut Tuntas hingga Akar-Akarnya
-
Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya
-
Dulu Terjerat JI, Kini Keliling Jualan Mi Ayam: Perjalanan Penuh Lika-Liku Warjono Mencari Jalan Lurus