Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 24 Oktober 2022 | 14:34 WIB
Rektor UGM, Ova Emilia di UGM, Senin (22/08/2022) menyampaikan komentarnya terkait kasus Unila. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Sejumlah situs resmi milik Universitas Gadjah Mada (UGM) mengalami peretasan pada Senin (24/10/2022). Dalam unggahannya dalam situs itu, hacker sempat menyinggung soal jual beli konten seksual yang melibatkan mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia mengaku masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan informasi tersebut. Pihaknya tidak ingin secara mentah-mentah menerima informasi yang tertuang dalam situs yang diretas itu. 

"Kita cek dulu. Kita enggak bisa mengatakan bahwa itu suatu hal yang itu valid. Jadi mungkin kita akan verifikasi dan bagaimana karena sesuatu itu memang kita cek dulu kan keabsahannya," kata Ova kepada awak media, Senin (24/10/2022).

Dalam kesempatan ini, Ova memastikan UGM senantiasa melindungi para mahasiswanya khususnya dalam urusan tindak kekerasan seksual. Termasuk dengan dibentuknya Satuan Petugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. 

Baca Juga: Kabar Jogja Hari Ini: Peringatan Hari Santri di Bantul, Farmakolog UGM Minta Pemerintah Tak Gegabah Larang Obat Sirup

"Pasti (melindungi mahasiswa dari kekerasan seksual). Karena kami juga sudah mempunyai aturan SK khusus dan Satgas juga untuk hal tersebut, SOP yang sudah inplace dan itu diaplikasikan sampai ke level fakultas. Jadi saya kira itu merupakan concern dari universitas," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, beberapa situs resmi dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta diretas. Serangan siber itu diduga dilakukan oleh kelompok yang menamai dirinya Bangsin [SENPAIXCREW & TEAM].

Berdasarkan penelusuran SuaraJogja.id sejumlah situs itu di antaranya milik Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma (USD), hingga Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Untuk peretasan situs resmi milik UGM sendiri terpantau dilakukan pada beberapa website. Mulai dari Museum UGM, Fakultas Ilmu Budaya, Departemen Arkeologi dan lainnya. 

Di situs resmi milik Museum UGM misalnya, ada sebuah pesan cukup panjang tertulis di halaman utama website tersebut. Seperti ini kira-kira pesan yang disampaikan hacker dalam situs itu. 

Baca Juga: Farmakolog UGM Minta Pelarangan Obat Sirop Tak Dipukul Rata, Ini Alasannya

"Hallo Bangsin Was Here, Gretings From Activist Indonesia,

Kami Menemukan Beberapa Konten Seksual Sedang Di Perjual Belikan Di Sebuah Forum Yang Melibatkan Mahasiswa Indonesia Dengan Atribut Identitasnya, Tentunya Ini Sangat Mencoreng Generasi Bangsa Yang Tidak Patur Menjadi Contoh,

Dengan Ini Kami Berniat Memberikan Himbauan Kepada Seluruh Pihak Universitas Terkait Di Seluruh Universitas Indonesia Agar Lebih Serius Dan Tegas Dalam Menanggapi Tindak Seksual Yang Di Alami Mahasiswa Terhadap Pelaku Dan Memberikan Edukasi Kepada Mahasiswa Dalam Bergaul Baik Di Lingkungan Belajar Atau Di Luar ..Salam Hormat..
<[ SENPAIXCREW & TEAM ]>

Selain menampilkan tulisan tersebut, sang hacker juga menyisipkan sebuah musik berdurasi 03.36 menit. Berdasarkan pengecekan terbaru pukul 11.10 WIB siang ini, beberapa website dari UGM tersebut belum bisa diakses. 

Load More