Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 24 Oktober 2022 | 17:13 WIB
Wakil Presiden Ma'aruf Amin ketika menghadiri Hari Santri di Muhammadiyah Boarding School Prambanan, Sleman, Senin (24/10/2022). (Dokumentasi: Istimewa).

SuaraJogja.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pihak tidak terlalu berfokus pada perbedaan pilihan yang berujung pada perpecahan. Terlebih dalam menyambut tahun politik yang sebentar lagi akan dilalui oleh bangsa ini.

Menurutnya sudah ada kesepakatan sejak dulu di balik berdirinya Republik Indonesia. Sehingga semangat kesepakatan itu yang harus senantiasa dipupuk.

"Selain kita menjaga kesepakatan nasional, supaya bangsa ini tidak terkoyak. Apalagi ketika kita akan menghadapi pemilu legislatif, capres dan sebagainya. Hendaknya kita tidak melupakan semangat kesepakatan nasional sebagai satu bangsa," kata Ma'ruf di depan ribuan santri Muhammadiyah Boarding School (MBS), Prambanan, Sleman, Senin (24/10/2022).

Ma'ruf menilai perbedaan dalam hal pilihan politik adalah suatu hal yang wajar. Namun, tidak lantas perbedaan itu menjadi pemicu dari perpecahan bangsa Indonesia. 

Baca Juga: Politikus NasDem Sebut Ada Sosok Menteri Paling Potensial Jadi Wapres: Sayangnya Belum Ada yang Lamar, Siapa?

"Oleh karena itu, kalau kita berbeda partai maka kita harus bersikap partai Anda, partai Anda, partai saya, partai saya," ucapnya.

Menjaga keutuhan dan persatuan nasional, kata Ma'ruf harus menjadi prioritas semua pihak. Tidak terkecuali nanti para pendukung calon presiden (capres) yang bakal maju di 2024 mendatang.

"Walau berbeda capres, bagi kalian capres kalian bagi kami (capres kami). Artinya berbeda tidak perlu terjadi permusuhan sehingga merusak persatuan dan kesatuan nasional. Ini saya kira penting bagi kita," tegasnya.

Ma'ruf yang hadir di MBS dalam kegiatan peringatan Hari Santri Nasional itu selalu menekankan tentang menjaga kesepakatan nasional. Tidak hanya khusus untuk menjelang tahun politik saja.

Melainkan kesepakatan nasional itu harus terus dibentuk oleh semua elemen bangsa. Termasuk dalam hal ini adalah para santri.

Baca Juga: Bukan Luhut, Gus Yaqut Bongkar Menteri Kesayangan Presiden: Insya Allah Jadi Wapres

"Orang Islam itu harus memenuhi janjinya, oleh karena itu buat kita mengawal kesepakatan nasional itu salah satu kewajiban yang kita harus lakukan. Mengawal kesepakatan nasional tidak bertentangan dengan semangat kita untuk memenuhi janji-janji kita kepada Allah," tandasnya.

Load More