SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan okupansi hotel di wilayahnya mencapai angka 90 persen pada akhir tahun ini. Hal itu dinilai akan berguna sebagai tabungan menghadapi ancaman resesi ekonomi di tahun 2023 mendatang.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono tidak memungkiri bahwa ancaman krisis ekonomi global tahun 2023 nanti terus menghantui sektor pariwisata. Mengingat akan berpotensi juga berdampak pada daya beli masyarakat.
"Akhir tahun kita targetkan 90 persen. Ini reservasi sudah 70 persen, tinggal menggenjot. Tapi kita masih terbayang-bayang dengan 2023 ya. Jadi krisis moneter, krisis global ini menghantui kita, otomatis kan daya beli masyarakat berkurang. Maka kita ingin genjot diakhir 2022 ini untuk tabungan menghadapi 2023," kata Deddy saat dihubungi awak media, Rabu (26/10/2022).
Disampaikan Deddy, berbagai upaya saat ini terus digencarkan oleh PHRI DIY. Termasuk dengan melakukan promosi yang cukup masif ke berbagai daerah.
Baca Juga: PHRI DIY: Pasal Perzinahan di RUU KUHP Kontraproduktif dengan Upaya Membangkit Sektor Pariwisata
Walaupun memang promosi itu baru sebatas menjangkai pasar lokal atau nusantara saja. Namun hal itu tetap dinilai penting untuk mendongkrak angka okupansi di DIY.
Ia menilai bahwa peran pemerintah belum cukup maksimal dalam memberikan berbagai bantuan. Khususnya bagi sektor pariwisata di bidang hotel dan restoran.
"Ya kalau kita rasakan ada tapi belum signifikan masih perlu bantuan yang maksimal. Sementara kita promosi ya masih promosi sendiri. Memang ada kabupaten kota yang juga menggandeng kita tapi belum signifikan," tuturnya.
PHRI DIY berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk membantu sektor pariwisata agar bisa terus bangkit. Selain pada pasca pandemi Covid-19 juga untuk mendongkrak kegiatan pariwisata pada 2023 nanti.
"Nah ini mohon ditingkatkan lagi untuk menghadapi krisis moneter ini. Selain itu kebijakan-kebijakan yang mendukung langkah-langkah kita untuk bisa bertahan," ujarnya.
Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Turun Imbas Kenaikan Harga BBM, PHRI DIY Berharap Ada Diskon Pajak
Bantuan itu, kata Deddy bisa berupa menerbitkan kebijakan-kebijakan yang mendukung semua pihak di sektor pariwisata. Bukan justru mengeluarkan kebijakan yang bersifat kontrakdiksi.
Berita Terkait
-
Para CEO Ramal 6 Bulan Lagi Ekonomi Dunia Bakal Alami Resesi
-
H-2 Lebaran, Sudah 738.591 Tiket Kereta dari Daop 1 Jakarta Terjual
-
Meski Ada Efisiensi, InJourney Ungkap Okupansi Hotel Tetap Tinggi di Libur Lebaran
-
NEO 2025, Airlangga Hartarto: Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Risiko Resesi Global
-
Menko Airlangga Sebut Indonesia Tak Gentar Hadapi Resesi Global: Fondasi Ekonomi Kuat!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja