Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 27 Oktober 2022 | 16:01 WIB
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bersiap memberi keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (26/10/2022). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa].

SuaraJogja.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo juga terkena sanksi DPP PDI Perjuangan berupa peringatan keras. Sanksi itu diberikan lantaran dukungan terang-terangan kepada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024.

Komaruddin Watubun, Ketua Dewan Kehormatan PDI Perjuangan mengatakan semua menyangkut calon presiden dan wakil presiden adalah kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri sesuai keputusan kongres."Seluruh kader tertib, tanpa kecuali. Karena Pak Rudy ini adalah kader senior, maka tentu sanksi juga harus lebih berat; karena itu kami jatuhkan sanksi peringatan keras dan terakhir,"tuturnya dalam keterangan persnya ke awak media.

Komaruddin mengatakan Rudy, sebagai kader senior, seharusnya sudah memahami tentang kultur kedisiplinan partai.

Seperti apa sosok FX Hadi Rudyatmo?

Baca Juga: DPP PDIP Tegaskan Ganjar Pranowo Disanksi Meski Tak Bersalah, Warganet Sentil Puan Maharani

Pertama, memulai dari Ketua RT

Rudy berperan di masyarakat dari level bawah seperti ketua RT, kemudian duduk legislatif, partai politik, dan eksekutif. Perjuangannya menghantarkan Rudy terpilih sebagai Walikota Solo dua periode.

Saat usia 21 tahun menjadi ketua RT di lingkungan rumahnya. 2 kali menjabat RT, akhirnya naik pangkat menjadi RW saat usia 23

Prestasi, dua periode menjabat ketua RT, Rudy berhasil menolong warganya agar dapat menempati tanah milik negara. 

Kedua, saat masih kecil hidup miskin

Baca Juga: Keahlian Megawati Mainkan Drama Politik Terlihat dari Sanksi PDIP Buat Ganjar Pranowo dan FX Hadi Rudyatmo?

Rudy melewati masa kecilnya dengan kemiskinan. Rumahnya kena gusur tanpa uang ganti rugi dan pun harus berpindah tempat. Ia mengalami kesulitan biaya sekolah dan biaya hidup.

Ketiga, Lulus SMA, bekerja sebagai Tukang Pel

Tahun 1979 setelah lulus SMA, Rudy terpaksa bekerja untuk biaya hidupnya. Ia masuk perusahaan nasional Komex sebagai tukang pel.

Keempat, Tahun 2004, Terpilih sebagai anggota DPRD Solo

Rudy maju di pemilu dan terpilih sebagai anggota DPRD Solo Fraksi PDI Perjuangan.

Kelima, Menerima Penghargaan dari Presiden 

Rudy menerima Satyalancana Karya Bhaktu Praja Nugraha dari Presiden RI pada tanggal 24 April 2004

Keenam, Rudy Menjabat di Banyak Organisasi

Ketua LPMK Pucangsawit (1993 - 2006)

Ketua DPC PDI-P Surakarta (2000 - sekarang)

Ketua Umum Persis Solo (2006-2011)

Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) (2006-sekarang)

Ketua Pengurus Cabang PSSI di Surakarta

Ketujuh, purna sebagai Walikota menekuni pekerjaan sebagai tukang las

FX Hadi Rudyatmo kembali menekuni pekerjaan lamanya sebagai tukang las seusai purnatugas Wali Kota Solo. Pekerjaan ini diperlihatkan Rudy melalui akun Instagramnya, fx.rudyatmo.

Kedelapan, pernah dianggap sebagai Preman

Cap preman pernah diungkap dalam sebuah talkshow dies natalis ke-57 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (26/11/2013). Kalimat pembuka talkshow itu menyebut sosok Rudy dulu suka mabuk-mabukan dan menjadi preman. Ia digambarkan sebagai superman dari Surakarta dengan karir politik dari ketua RT hingga Wali Kota.

Kesembilan, pernah menempuh pendidikan militer 

Di usia 20 tahun, Rudy masuk dalam pendidikan militer namun keluar karena tidak tahan meninggalkan keluarga.

Saat usia 6 tahun, Rudy sudah menjadi anak Yatim dan ibunya harus berjuang membesarkan ke-12 saudara-saudaranya.

Kontributor : Ismoyo Sedjati

Load More