SuaraJogja.id - Polres Gunungkidul merekayasa lalu lintas jalur Jogja-Wonosari, karena separuh badan jalan di wilayah Piyungan amblesdan tidak bisa dilewati kendaraan arah Wonosari-Jogja.
Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Antonius Purwanta, Minggu, mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Gunungkidul dan Bantul, menyebabkan jalur Jogja-Wonosari, tepatnya di wilayah Piyungan ambles pada Sabtu (29/10), sehingga polres membuat beberapa skenario rekayasa lalu lintas.
"Kami sudah menyiapkan beberapa skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalur Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di wilayah Piyungan," kata Purwanta.
Ia mengatakan rekayasa khususnya dilakukan untuk arus dari Wonosari menuju Yogyakarta.
Rekayasa tersebut memanfaatkan jalur alternatif yang menuju Gunungkidul, baik melalui Bantul dan Klaten (Jawa Tengah). Ada 3 jalur alternatif yang dimanfaatkan untuk pengalihan arus. Antara lain, lewat Jalur Sambeng-Cawas di Klaten bagi kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton.
Sedangkan bagi kendaraan yang hendak menuju Bantul diarahkan lewat Jalur Getas (Playen)-Dlingo dan Jalur Panggang-Siluk. Dua jalur ini akan tembus di Imogiri, Bantul.
"Dua jalur ini diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan empat jenis pribadi. Sedangkan bus pariwisata serta truk muatan di bawah 30 ton tetap diarahkan lewat Jalan Yogyakarta-Wonosari dengan sistem buka-tutup," katanya pula.
Sementara itu, relawan yang turut mengatur arus kendaraan di titik longsor, Ferdianzah mengatakan longsor sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Namun pada Sabtu (29/10), longsornya menjadi semakin lebar.
Akibatnya, arus kendaraan pun tersendat sejak semalam. Terutama dari arah Wonosari menuju Yogyakarta, di mana masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: 8 Wisata Alam Hidden Gem Khas Gunungkidul, Cocok Buat Kamu yang Berencana Healing di Akhir Pekan!
"Polres Gunungkidul memberlakukan sistem buka tutup, dan kami membantu supaya arus lalu lintas berjalan lancar," katanya lagi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
Tanggapi RK-Pramono Soal Kemacetan Jakarta, Dharma: Jabatan Cuma 5 Tahun, Percuma Rencana Tanpa Eksekusi
-
Trik Ridwan Kamil Atasi Kemacetan: Bikin Transportasi Air Hingga Minta Perkantoran WFH Gantian
-
Dharma Pongrekun Soal Solusi Kemacetan Jakarta: Bukan Tambah Armada, Perbaiki Dulu Manajemennya
-
RK Kena Skakmat Akbar Faizal Soal Solusi Macet Jakarta: Terlalu Menyederhanakan Masalah!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak