Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 31 Oktober 2022 | 19:00 WIB
Para penumpang menunggu Teman Bus di depan Hotel Abadi Pasar Kembang, Senin (31/10/2022). [Kontributor Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Disaat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tinggi, Kementerian Perhubungan (kemenhub) melalui PT Jogja Tugu Trans (JTT) justru menghentikan pengoperasian transportasi publik. Koridor 2 Godean Teman Bus yang selama dua tahun terakhir melayani jalur Pusat Kuliner Belut Godean – Terminal Ngabean dihentikan mulai Selasa (1/10/2022).

Selama ini Teman Bus Koridor 2 Godean melewati sejumlah jalur. Yakni dari Pusat Kuliner Belut Godean - Kantor Kecamatan Godean - Neutron Yogyakarta Godean - Kantor Desa Sidoarum - Simpang Godean Nogotirto - Giant Express Godean - Mirota Kampus Godean - Badan Kepegawaian DI Yogyakarta - Pasar Kranggan - Halte TJ Mangkkubumi 1 - Abadi Hotel Jogja - PB SD Gedong Tengen 2 - Terminal Ngabean - TPB Museum Bahari I- TPB Ruko Bayeman 1 - Gereja Katolik Santa Maria Assumpta - Kantor Kecamatan Gamping - Graha Flamboyan Mejing Wetan - Stadion Sidoarum - Simpang Munggur Sidomoyo - Neutron Yogyakarta Godean (Halte 2) - Kantor Kecamatan Godean (Halte 2) - Pusat Kuliner Belut Godean.

Alasan pengelola menghentikan koridor yang banyak digunakan pelajar, pedagang dan pekerja tersebut karena rendahnya keterisian penumpang setiap harinya. PT JTT mengklaim, jumlah penumpang Angkutan Bus Rapid Transit (BRT) di koridor Godean tak lebih dari 20 persen dari total kapasitas bus.

Kebijakan ini dikeluhkan sejumlah warga Yogyakarta yang menggunakan transportasi publik tersebut. Candra (40), salah seorang pedagang buah mengungkapkan keterkejutannya mendapatkan info dari petugas jika Teman Bus Koridor 2 Godean yang ditumpanginya setiap hari akan dihentikan.

Baca Juga: Muncul Pesan Berantai Klitih Beraksi di Jalan Godean, Polresta Sleman Beri Penjelasan Ini

"Tadi waktu diberitahu petugas di Terminal Ngabean kalau jalur Godean mau ditutup, repot karena kami pedagang di Godean kan susah cari angkot," ungkap Candra saat menunggu Teman Bus di depan Hotel Abadi Pasar Kembang, Senin (31/10/2022).

Padahal Teman Bus yang selama ini gratis diakui Candra membantu mobilitas para pedagang untuk mendapatkan transportasi publik yang nyaman dan murah. Sebab saat ini tidak ada transportasi publik yang ada di DIY selain Trans Jogja, apalagi hingga ke desa-desa.

Candra mengungkapkan setiap pukul 05.30 WIB menggunakan Teman Bus untuk pergi ke Pasar Giwangan, Pasar Gamping dan Pasar Godean untuk berjualan. Hal yang sama dilakukannya saat pasar ditutup pada sore hari.

"Terus kalau dihentikan, kami pedagang harus naik apa? Naik ojek mahal untuk sekali jalan butuh Rp 20 ribuan," keluh dia.

Candra berharap pengelola tak menghapus Koridor Godean agar mereka tak kesulitan mendapatkan transportasi publik. Alih-alih ditutup, mereka berharapa dikenakan tarif bus laiknya Trans Jogja.

Baca Juga: Dalami Temuan Kerangka Manusia Pakai Bra di Godean, Polisi: Sejumlah Warga Sempat Cium Bau Busuk

"Kalau harus bayar ya tidak apa-apa, yang penting kami bisa dapat tumpangan bus untuk jualan," ujarnya.

Pelanggan Teman Bus lainnya, Ahmad Nashih Luthfi mengungkapkan penghentikan Teman Bus di koridor Godean sangat merugikan masyarakat. Banyak warga seperti pelajar, pekerja dan pedagang yang mengandalkan Teman Bus koridor tersebut untuk membantu mobilitas mereka.

"Teman bus biasa kami gunakan untuk pergi bersama keluarga untuk mengurangi kemacetan di jalan godean yang saat ini cukup parah, apalagi banyak lubang dan galian disana," jelasnya.

Menurut dosen STPN tersebut penghentian layanan di koridor Godean karena rendahnya keterisian penumpang bukan alasan yang tepat. Karakter masyarakat pedesaan di kawasan Godeanlah yang membuat keterisian Teman Bus terjadi pada pagi dan sore hari saat aktivitas masyarakat untuk berdagang, sekolah dan bekerja dimulai. Terlebih banyak titik di kawasan Godean yang tidak terjangkau transportasi umum lain, termasuk Trans Jogja.

Untuk itu pengelola diharapkan mengatur strategi agar Teman Bus tetap bisa dimanfaatkan masyarakat. Bisa saja pengelola membuka koridor Godean hanya pada pagi dan sore hari saat banyak penumpang.

"Kan bisa dibuat strategi misal dikurangi jam pengoperasian dan dintensifikan pada jam berangkat dan pulang kerja dan sekolah," jelasnya.

Secara terpisah Dirut JTT, Agus Adriyanto mengungkapkan mulai menutup layanan Koridor 2 Godean mulai 1 November 2022. Penghentian dilakukan untuk sementara waktu karena rendahnya keterisian penumpang di koridor tersebut yang tidak sampai 20 persen dari total kapasitas bus per harinya.

"Iya memang sementra layanan kita hentikan besok per tanggal 1 November 2022, kita pindah ke Palbapang karena faktor yang rendah penumpangnya disitu," papar dia.

Namun dengan banyaknya permintaan masyarakat untuk tetap membuka koridor tersebut, PT JTT akan mengupayakan alternatif lain. Kemungkinan jam layanan tidak akan diberikan sebanyak yang sudah-sudah.

"Akan coba kita upayakan pelayanan tapi tidak sebanyak yang dulu. Ini juga msih menunggu sedang koordinasi juga dengan Dishub," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More