SuaraJogja.id - Disaat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tinggi, Kementerian Perhubungan (kemenhub) melalui PT Jogja Tugu Trans (JTT) justru menghentikan pengoperasian transportasi publik. Koridor 2 Godean Teman Bus yang selama dua tahun terakhir melayani jalur Pusat Kuliner Belut Godean – Terminal Ngabean dihentikan mulai Selasa (1/10/2022).
Selama ini Teman Bus Koridor 2 Godean melewati sejumlah jalur. Yakni dari Pusat Kuliner Belut Godean - Kantor Kecamatan Godean - Neutron Yogyakarta Godean - Kantor Desa Sidoarum - Simpang Godean Nogotirto - Giant Express Godean - Mirota Kampus Godean - Badan Kepegawaian DI Yogyakarta - Pasar Kranggan - Halte TJ Mangkkubumi 1 - Abadi Hotel Jogja - PB SD Gedong Tengen 2 - Terminal Ngabean - TPB Museum Bahari I- TPB Ruko Bayeman 1 - Gereja Katolik Santa Maria Assumpta - Kantor Kecamatan Gamping - Graha Flamboyan Mejing Wetan - Stadion Sidoarum - Simpang Munggur Sidomoyo - Neutron Yogyakarta Godean (Halte 2) - Kantor Kecamatan Godean (Halte 2) - Pusat Kuliner Belut Godean.
Alasan pengelola menghentikan koridor yang banyak digunakan pelajar, pedagang dan pekerja tersebut karena rendahnya keterisian penumpang setiap harinya. PT JTT mengklaim, jumlah penumpang Angkutan Bus Rapid Transit (BRT) di koridor Godean tak lebih dari 20 persen dari total kapasitas bus.
Kebijakan ini dikeluhkan sejumlah warga Yogyakarta yang menggunakan transportasi publik tersebut. Candra (40), salah seorang pedagang buah mengungkapkan keterkejutannya mendapatkan info dari petugas jika Teman Bus Koridor 2 Godean yang ditumpanginya setiap hari akan dihentikan.
"Tadi waktu diberitahu petugas di Terminal Ngabean kalau jalur Godean mau ditutup, repot karena kami pedagang di Godean kan susah cari angkot," ungkap Candra saat menunggu Teman Bus di depan Hotel Abadi Pasar Kembang, Senin (31/10/2022).
Padahal Teman Bus yang selama ini gratis diakui Candra membantu mobilitas para pedagang untuk mendapatkan transportasi publik yang nyaman dan murah. Sebab saat ini tidak ada transportasi publik yang ada di DIY selain Trans Jogja, apalagi hingga ke desa-desa.
Candra mengungkapkan setiap pukul 05.30 WIB menggunakan Teman Bus untuk pergi ke Pasar Giwangan, Pasar Gamping dan Pasar Godean untuk berjualan. Hal yang sama dilakukannya saat pasar ditutup pada sore hari.
"Terus kalau dihentikan, kami pedagang harus naik apa? Naik ojek mahal untuk sekali jalan butuh Rp 20 ribuan," keluh dia.
Candra berharap pengelola tak menghapus Koridor Godean agar mereka tak kesulitan mendapatkan transportasi publik. Alih-alih ditutup, mereka berharapa dikenakan tarif bus laiknya Trans Jogja.
Baca Juga: Muncul Pesan Berantai Klitih Beraksi di Jalan Godean, Polresta Sleman Beri Penjelasan Ini
"Kalau harus bayar ya tidak apa-apa, yang penting kami bisa dapat tumpangan bus untuk jualan," ujarnya.
Pelanggan Teman Bus lainnya, Ahmad Nashih Luthfi mengungkapkan penghentikan Teman Bus di koridor Godean sangat merugikan masyarakat. Banyak warga seperti pelajar, pekerja dan pedagang yang mengandalkan Teman Bus koridor tersebut untuk membantu mobilitas mereka.
"Teman bus biasa kami gunakan untuk pergi bersama keluarga untuk mengurangi kemacetan di jalan godean yang saat ini cukup parah, apalagi banyak lubang dan galian disana," jelasnya.
Menurut dosen STPN tersebut penghentian layanan di koridor Godean karena rendahnya keterisian penumpang bukan alasan yang tepat. Karakter masyarakat pedesaan di kawasan Godeanlah yang membuat keterisian Teman Bus terjadi pada pagi dan sore hari saat aktivitas masyarakat untuk berdagang, sekolah dan bekerja dimulai. Terlebih banyak titik di kawasan Godean yang tidak terjangkau transportasi umum lain, termasuk Trans Jogja.
Untuk itu pengelola diharapkan mengatur strategi agar Teman Bus tetap bisa dimanfaatkan masyarakat. Bisa saja pengelola membuka koridor Godean hanya pada pagi dan sore hari saat banyak penumpang.
"Kan bisa dibuat strategi misal dikurangi jam pengoperasian dan dintensifikan pada jam berangkat dan pulang kerja dan sekolah," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat