SuaraJogja.id - Pemkab Gunungkidul berupaya untuk mengendalikan laju inflasi agar tidak tersungkur menuju akhir tahun 2022 ini. Sejumlah upaya dilakukan seperti menyiapkan operasi pasar dan penyediaan kebutuhan pokok seberat 4 ton ke masyarakat.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum Nur Handayani menerangkan, pemerintah pusat secara tegas memberi instruksi untuk mengendalikan dampak inflasi.
Pemkab Gunungkidul sendiri sudah menargetkan laju inflasi tidak lebih dari angka yang mereka sepakati.
"Kami berupaya agar inflasi ini tidak melebihi dari 6 persen," kata Siti seperti dikutip dari Harianjogja.com jaringan Suarajogja.id, Kamis (3/11/2022).
Bukan tanpa alasan batasan itu ditetapkan agar inflasi di Bumi Handayani tak terjun bebas. Pasalnya daerah yang tak mampu mengontrol laju inflasi akan diberikan sanksi. Salah satunya berupa penundaan pencairan dana alokasi umum atau DAU.
Namun pemerintah pusat juga akan memberikan reward bagi daerah yang mampu mengendalikan inflasi. Siti menyebut akan ada penghargaan dana transfer sebesar Rp10 miliar.
Dalam upaya pengendalian tersebut, beberapa langkah diantaranya dilakukan. Seperti penyediaa anggaran senilai Rp4,6 miliar sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Jumlah tersebut dikucurkan dalam bantuan langsung tunai kepada nelayan, tukang ojek serta UMKM.
Termasuk juga subsidi transportasi untuk angkutan umum dan barang.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disdag Gunungkidul, Asih Wulandari mengatakan operasi pasar murah dilakukan untuk menekan laju inflasi tersebut. Sebanyak 40 ton bahan pangan disiapkan.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Gunungkidul Jogja yang Mengasyikkan
"Sudah dipersiapkan 40 ton bahan pokok untuk operasi pasar," ujar dia.
Operasi pasar tersebut dilakukan di dua lokasi pada Kamis (3/11/2022) di area kantor Pemkab Gunungkidul dan operasi pasar kedua di Balai Kalurahan Bulurejo, Semin, 5 November 2022.
Bukan menjadi hal baru kegiatan ini digelar, Asih menjelaskan bahwa Oktober 2022 lalu sudah dilaksanakan lima kegiatan yang sama.
"Tiga kali diselenggarakan pemkab. Sedangkan dua kegiatan dilakukan bersama dengan Pemerintah DIY. Mudah-mudahan dengan operasi ini, daya beli di masyarakat tetap terjaga," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi