SuaraJogja.id - Polres Gunungkidul mengundang pakar bangunan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membantu dalam mencari penyebab runtuhnya atap bangunan SD Muhammadiyah Bogor Kapanewon Playen Gunungkidul, Rabu (9/11/2022) siang.
Bersama tim Inafis Polres Gunungkidul, dua orang ahli bangunan dari UGM masuk ke dalam ruangan. Sekitar 40 menit mereka melakukan pemeriksaan di dalam bangunan yang roboh atapnya tersebut. Saat keluar mereka membawa potongan baja ringan dan genteng press yang digunakan.
Dosen Teknik Sipil UGM, Dr Muslikh menuturkan kehadirannya kali ini diminta oleh pihak kepolisian membantu melakukan analisis terhadap atap sekolah yang roboh. Kali ini, pihaknya memeriksa kondisi dan konstruksi bangunan serta material yang digunakan.
"Masih secara kasar itu dulu,"kata dia seusai melakukan pemeriksaan.
Menurut Muslikh, beberapa kerusakan bisa terjadi karena struktur baja ringan yang ada. Pihaknya baru mengamati dan mengambil sampel dari material yang digunakan untuk struktur atap yang roboh tersebut.
Kendati demikian, segala yang mereka lakukan memang harus berdasarkan data. Jika hanya berdasarkan penglihatan maka akan menimbulkan persepsi yang berbeda. Sehingga pihaknya harus menganalisis material yang ada terlebih dahulu.
"Material yang kita ambil kuda-kuda rafter, bangunan gordingya kemudian gentengnya juga. Bahan untuk material seperti apa,"kata dia.
Muslikh menambahkan untuk standar bangunan secara umum ada ketentuannya baik itu untuk materialnya dan beban yang boleh ditopang kemudian kekuatannya yang perlu direncanakan. Dalam perencanaan tersebut harus dihitung secara teknis standar bangunan harus ditaati.
Saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah bahan material yang digunakan sesuai standar. Pihaknya baru mengambil sampel dan nantinya perlu melakukan uji laboratorium sampel tersebut.
Baca Juga: Profil Singkat Hokky Caraka, Striker Brilian Kelahiran Gunungkidul
"Ketebalannya, kekuatannya nanti terpenuhi maka akan kita hitung. Kemudian baru dapat informasi datanya. Kita perlu pemeriksaan lebih lanjut,"tambahnya.
Untuk uji laboratoriumnya dia tidak bisa menentukan berapa lama karena semua itu bergantung pada kesibukan laboratorium yang mereka gunakan. Hanya saja ia menandaskan semua kesimpulan harus berdasarkan data. Dia juga meminta agar masyarakat tidak membanding-bandingkan dengan bangunan lain karena ada hitungannya sendiri.
Kendati demikian secara umum ia menyarankan jika menggunakan rangka baja ringan maka genteng yang digunakan juga berbahan baja ringan. Jika menggunakan genteng press maka perlu membutuhkan rangka baja ringan dengan dimensi yang lebih besar
"Semuanya ada standar dan hitung-hitungannya,"tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan pihaknya sengaja mengundang ahli dari UGM untuk melakukan analisis kualitas pekerjaan dan kualitas bangunannya. Karena mereka akan menyimpulkan berdasarkan data hasil analisis dari tenaga ahli.
"Tadi pihak ahli menginginkan beberapa sampel untuk mereka bawa ke laboratorium,"terang dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Atap SD Muhammadiyah Ambruk hingga Sebabkan Siswa Kritis, Wabup Gunungkidul bakal Audit Ruang Sekolah
-
Siswa Kritis Pasca Tertimpa Atap Sekolah di Gunungkidul, Warga sudah Ingatkan Konstruksi Bangunannya yang Berbahaya
-
Kesaksian Warga yang Tolong Siswa Kritis Tertimpa Baja Ringan di Gunungkidul: Murid Ketakutan dan Trauma
Tag
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
Dikritik Seknas Fitra, Jogja Usulkan Pengembangan Empat Kampung Nelayan Merah Putih
-
Helm Jatuh Picu Tabrakan di Sleman, Ini Tips Aman Berkendara di Situasi Ramai
-
BSU Efektif Dongkrak Ekonomi? Ekonom UGM Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Dampak Jangka Panjang
-
PSIM Liga 1, Sultan Izinkan Stadion Maguwoharjo jadi Homebase
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?