SuaraJogja.id - Insiden atap ruang kelas SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul yang terjadi pada Selasa (8/11/2022) pagi, menyebabkan siswa panik. Tak sedikit yang mengalami trauma bahkan satu orang mengalami kritis dan masih menjalani perawatan.
Jumiran, warga setempat yang ikut menolong para murid saat insiden terjadi menjelaskan, ketika peristiwa terjadi , dirinya berada di belakang sekolah.
Tiba-tiba terdengar suara keras seperti besi yang patah dan setelah dicek keluar, atap sekolah sudah dalam keadaan ambruk.
"Suara tersebut hanya satu kali, jadi ambrolnya tidak barengan," kata dia, Selasa.
Mengetahui anak-anak masih belajar di ruangan kelas, Jumiran buru-buru berlari dan menuju lantai 2, tempat kelas runtuh. Siswa yang masih selamat berusaha keluar dari reruntuhan atap yang menimpa meja dan kursi siswa.
Satu siswa yang dia temui saat itu sudah tertimpa baja ringan. Bahkan beberapa tumpukan besi ikut menimpa anak yang berinisial FA (12).
"Kondisinya itu semaput [pingsan]. Semoga segera sadar karena anak itu kasihan, kemarin bapaknya meninggal," kata dia.
Diapun langsung bergegas berusaha menyelamatkan para siswa. Ia kemudian melakukan evakuasi menggunakan kendaraan pribadi. Dia juga mengumumkan melalui pengeras suara masjid dekat SD untuk meminta warga datang membantu evakuasi.
"Saya umumkan lewat pengeras suara masjid untuk bantu evakuasi. Kalau tidak salah ada 10 anak yang saya angkut robek bagian kepala dan banyak darahnya," ujar dia.
Baca Juga: Angin Kencang Terjang Mojokerto, Atap Rumah Warga dan Ponpes Rusak
Jumiran tak menampik bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, sejumlah warga sudah mengingatkan para pengelola sekolah. Sebab warga mengkhawatirkan kondisi bangunan sekolah, meski temboknya kokoh namun atapnya tidak standar. Di mana rangka atap terbuat dari baja ringan namun genteng yang digunakan merupakan genteng press.
"Sebenarya bangunan sendiri sudah berdiri sejak lima tahun silam. Tapi kalau baja ringan sebagai penopang atap ya tidak kokoh. Kemudian kalau baja ringan harusnya pakai genteng khusus bukan genteng press. Apalagi pemasangannya kayaknya tidak standar. Karena pemasangannya tidak rapat, baja ringannya 1x1 meter, akhirnya dikasih genteng, genteng press tidak kuat," kata Jumiran, di lokasi kejadian.
Korban FA yang duduk di banguk kelas 6 SD saat ini masih dirawat di ICU RSUD Wonosari. FA mengalami luka serius karena terjepit baja ringan yang menimpa tubuhnya saat itu.
Sebenarnya ada satu siswa lain bernisial CA (11) yang juga dilarikan ke RSUD Wonosari. Namun siswa kelas 5 SD ini hanya mengalami cidera kaki dan sudah diperbolehkan pulang.
Sementara Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri, saat ditemui di lokasi kejadian menyatakan, terkait peristiwa ambruknya atap gedung SD Muhammadiyah di Kapanewon Playen, polisi akan melakukan penyelidikan penyebab peristiwa tersebut. Penyelidikan ini nantinya terkait konstruksi bangunan.
"Tim masih melakukan olah TKP," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Waspada Pestisida, Strategi Yogyakarta Jamin Pangan Aman Bebas Bahan Berbahaya
-
Ratusan Penggemar Padati JNM Bloc, Pamungkas Ciptakan Malam Penuh Haru di Yogyakarta
-
Comeback Gagal, Kendal Tornado Takluk di Maguwoharjo, PSS Sleman Makin Garang
-
Sekolah Aman, Anak Nyaman: Bantul Latih Ribuan Guru Jadi Garda Terdepan Anti Kekerasan
-
Terungkap Identitas & Motif 2 Perampok Konter HP Yogyakarta Bersenjata Pistol Mainan