SuaraJogja.id - Seorang siswa SD bernama Fauzi Ajitama meregang nyawa setelah melalui kondisi kritis. Bocah 12 tahun tersebut meninggal setelah tertimpa baja ringan di SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul.
Selain itu tiga terdakwa kasus klitih yang terjadi di Gedongkuning divonis bersalah. Namun dalam proses persidangan kemarin terjadi kericuhan.
Selanjutnya, seorang pria di Sleman nyaris tewas terseret arus sungai saat berusaha menyelamatkan anak kecil. Selain itu, hujan deras yang terjadi di Sleman menyebabkan ruang radiologi RS Jiwa Ghrasia tergenang air.
Tak hanya itu, dampak dari Pandemi Covid-19, Pemda DIY menyebut ada penurunan penerimaan penghargaan untuk siswa berprestasi. Berikut lima berita yang telah dirangkum Suarajogja.id pada Selasa (8/11/2022) kemarin.
1. Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul Ambrol, Satu Orang Kritis Usai Tertimpa Baja Ringan
Dunia pendidikan di Gunungkidul sedang berduka. Atap kelas lima dan enam di lantai dua SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen ambrol pada Selasa (8/11/2022) pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Ambrolnya atap SD tersebut terjadi di tengah siswa berkegiatan berlangsung.
Akibatnya, puluhan siswa dilaporkan mengalami luka sementara satu anak dinyatakan kritis. Sejumlah siswa kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari karena mengalami sejumlah luka.
2. Tiga Terdakwa Kasus Klitih Gedongkuning Divonis Bersalah, Sidang Berujung Ricuh
Tiga terdakwa kasus kejahatan jalanan di sekitar Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta yang menewaskan seorang korban pada Minggu (3/4/2022) dini hari lalu divonis bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta.
Tiga terdakwa yang diputuskan bersalah adalah Ryan Nanda Saputra alias Botak (19), warga Mergangsan, Kota Yogyakarta yang diduga sebagai eksekutor dalam kasus ini. Serta Fernandito Aldrian Saputra (18) dan M. Musyaffa Affandi (21) yang keduanya diketahui merupakan warga Sewon, Bantul.
3. Jembatan Penghubung antar Padukuhan Ambruk di Sleman, Seorang Warga Nyaris Tewas Terseret Arus Sungai
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sleman, Senin (7/11/2022) petang menyebabkan sebuah jembatan penghubung antar padukuhan di Kapanewon Kalasan, ambruk.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman, Bambang Kuntoro menjelaskan,
jembatan yang memiliki lebar satu meter dan panjang 10 meter itu merupakan akses penghubung antara Sanggrahan dan Dayakan di Kalurahan Purwomartani.
"Jembatan tersebut ambruk setelah Sungai Tepus di bawahnya meluap. Akibat peristiwa itu, satu orang dilaporkan sempat hanyut terbawa deras arus sungai," ujarnya, dihubungi pada Selasa (8/11/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi